Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Ajak Tanam Cabai untuk Kendalikan Inflasi: Jangan Terlalu Canggih, Pokoknya Gak Kekurangan

Menteri Luhut menyatakan masyarakat sebetulnya bisa turut mengendalikan laju kenaikan harga atau inflasi dengan cara yang sederhana.

30 Agustus 2022 | 23.40 WIB

Pada akhir Juni lalu, Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Kordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali, yang selanjutnya menjadi PPKM Jawa-Bali. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
Perbesar
Pada akhir Juni lalu, Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Kordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali, yang selanjutnya menjadi PPKM Jawa-Bali. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan masyarakat sebetulnya bisa turut mengendalikan laju kenaikan harga atau inflasi dengan cara yang sederhana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satunya dimulai dengan menanam barang kebutuhan pokok seperti cabai merah, bawang merah hingga cabai rawit di rumah masing-masing. Sejumlah bahan pokok itu masuk dalam kelompok barang dengan harga volatil yang merupakan penyumbang terbesar inflasi belakangan ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Maksud saya ayo teman-teman semua untuk kita  bersama-sama menjaga inflasi. Jangan terlalu yang canggih-canggih, pokoknya nggak kekurangan cabai, nggak kekurangan bawang, telur ayam, dan daging ayam," ujar Luhut dalam dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah pada Selasa, 30 Agustus 2022, yang dipantau secara online melalui kanal YouTube Kemendagri RI.

Badan Pusat Statistik sebelumnya mengumumkan bahwa kelompok volatile foods secara tahunan mengalami inflasi 11,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juli 2022. Sejumlah penyumbang terbesar inflasi itu berasal dari cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras dan daging ayam ras.

Luhut menjelaskan sejumlah komoditas seperti cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan tomat bisa dikembangkan di rumah masing-masing. "Kenapa tidak didorong rakyat kita menanam itu saja sehingga tadi kita melakukan preventive straight. Jadi kita sudah melakukan serangan-serangan lebih dulu dengan menanam itu tadi," tuturnya.

Selanjutnya: "Kita seperti bahasa tentara dulu, Perang Rakyat Semesta."

Dari data BPS, kata Luhut, juga diketahui, inflasi tertinggi pada cabai merah dari awal tahun mayoritas terjadi di Sumatera. Sedangkan inflasi tertinggi dari awal tahun untuk komoditas bawang merah terlihat di kawasan Sulawesi, Maluku, Papua dan Sumatera.

Sebanyak 19 kota dan kabupaten dengan inflasi cabai merah tertinggi, kata Luhut, terjadi di Sumatera. Adapun sebanyak 7 kota dan kab di kawasan Sulawesi Maluku Papua atau Sulampua mengalami inflasi bawang merah tertinggi, lalu diikuti 6 kota dan kabupaten di Sumatera.

Usai mempelajari sejumlah data itu, Luhut mendorong agar pemerintah daerah menggunakan dana desa dan dana lain yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengendalikan inflasi pangan di daerah.

Tak hanya itu, ia pun mengajak semua pihak agar kompak mengatasi masalah inflasi pangan ini. "Kita dalam keadaan seperti sekarang harus kompak, saya ulangi kompak. Kita seperti bahasa tentara dulu,  Perang Rakyat Semesta. Semua kita bersatu padu menghadapi ini. Karena ini bukan hanya masalah kita," ujar Luhut.

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus