Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Beri Sinyal Besaran Subsidi Motor Listrik: Tak Jauh dari Thailand dan Vietnam

Luhut memastikan besaran subsidi sepeda motor listrik sedang dibahas dan dihitung oleh pemerintah.

13 Desember 2022 | 21.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menko bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan menaiki sepeda motor listrik saat membuka pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 4 September 2019. IEMS 2019 diisi dengan kegiatan konvoi kendaraan listrik dari Kantor BPPT Thamrin Jakarta, hingga ke fasilitas BPPT di Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal besaran subsidi sepeda motor listrik yang akan digelontorkan pemerintah untuk masyarakat. Luhut menyatakan subsidi itu tak akan jauh dari Thailand dan Vietnam sebagai tolak ukur atau benchmark. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berapa banyak subsidi? Kita tidak boleh berbeda jauh dengan negara-negara lain, karena itu akan merugikan Indonesia," ujar Luhut di Jakarta, 13 Desember 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Luhut memastikan besaran subsidi sepeda motor listrik sedang dibahas dan dihitung oleh pemerintah. Subsidi itu, kata Luhut, penting untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. 

Adapun Luhut mengklaim penggunaan kendaraan listrik menimbulkan berbagai dampak positif. Salah satunya mampu memperbaiki kualitas udara menjadi lebih bersih.

"Jadi kita jangan sampai kalah, ini tidak boleh dilihat hanya satu sisi namun harus dilihat secara komprehensif," katanya. 

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah sedang mengkaji berbagai aspek untuk memberikan insentif bagi transisi dan konversi mobil, motor, dan angkutan umum dari konvensional ke berbasis listrik. Pemerintah terus-menerus melakukan rapat tentang pengembangan mobil listrik ini.

Moeldoko melanjutkan, insentif diperlukan untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik. Negara lain, seperti Thailand dan Vietnam, telah menerapkan insentif bagi industri kendaraan listrik untuk mempercepat pertumbuhan kendaraan yang diklaim ramah lingkungan itu. Bahkan, kata Moeldoko, besaran insentif tersebut sudah dirumuskan oleh jajaran pemerintah.

Pemerintah melalui Kemenko Marves tengah menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal untuk pembelian sepeda motor listrik. Seorang pejabat di Kemenko Marves tak ingin menyebutkannya sebagai subsidi. Sebab, subsidi ditujukan untuk masyarakat miskin, sedangkan insentif sepeda motor dinilai berlaku bagi semua kalangan.

Pemberian insentif motor listrik akan dimulai pada awal 2023. Pemerintah menargetkan penjualan sepeda motor listrik sebanyak 13 jura unit dengan harapan 2 juta unit terjual pada 2023. Pemberian insentif ini diharapkan dapat mendorong peningkatan pasar motor listrik di Tanah Air. Terlebih, Indonesia dinilai sebagai salah satu pasar motor terbesar di Indonesia selain India dan Thailand. 


ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus