Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ma'ruf Amin: Banyak Pengusaha Muda Tertarik Ekonomi Syariah

Ma'ruf Amin menilai ekonomi syariah di Indonesia berpotensi berkembang.

13 Januari 2025 | 21.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Presiden petahana Ma'ruf Amin sebelum bertolak menghadiri agenda pelantikan presiden dan wakil presiden di gedung DPR/MPR. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Indonesia ke-13, Ma'ruf Amin, mengatakan banyak pengusaha muda saat ini tertarik dengan praktik ekonomi syariah. Ia menilai tren tersebut semakin terlihat belakangan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya melihat prospeknya bagus, terutama ada fenomena anak muda. Salah satu fenomenanya adalah pengusaha muda mulai banyak tertarik dengan syariah," kata Ma'ruf dalam acara Maybank Shariah Thought Leaders Forum di Hotel Fairmont, Jakarta pada Senin, 13 Januari 2025. Berdasarkan keadaan tersebut, Ma'ruf menilai ekonomi syariah di Indonesia berpotensi berkembang pada tahun 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ma'ruf, praktik ekonomi syariah di Indonesia terus mengalami perbaikan. "Saya kira tadi saya sebutkan ada perbaikan-perbaikan, peningkatan-peningkatan," ucap mantan pendamping Presiden ketujuh, Joko Widodo itu.

Salah satu aspek yang Ma'ruf nilai akan bertumbuh adalah jumlah kredit syariah. Dia berujar saat ini semakin banyak pengusaha yang berpindah dari mengambil kredit konvensional ke kredit syariah. "Nah sekarang mulai hijrahnya pengusaha-pengusaha yang seluruhnya konvensional sudah hijrah ke syariah. Karena itu potensi itu akan besar," ujar dia.

Ia juga berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan pengembangan ekonomi syariah. Salah satunya melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang dibentuk pada periode pemerintahan sebelumnya.

"Pemerintah yang lama sudah membangun melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, bahkan juga daerah, komite daerah, sudah di 31 provinsi. Maka mau tidak mau pemerintah yang baru akan harus melanjutkan itu," kata dia. Ia berharap kebijakan tersebut bisa terus berlanjut dan bisa berkontribusi kepada ekonomi nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus