Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Maka Jadilah Pasar Modern

17 September 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DAFTAR kebakaran pasar tradisional di Surabaya kian panjang. Sebelum pasar Turi terbakar, sejumlah pasar tradisional seperti pasar Wonokromo dan pasar Tambak Rejo juga pernah terbakar.

Pasar Wonokromo yang namanya sudah menjadi legenda warga Surabaya itu, sejak tahun Mei 2005 telah bersalin rupa menjadi Darmo Trade Center (DTC). Konsep DTC menggabungkan pasar tradisonal dan pasar modern.

Sekitar 3.000 pedagang lama pasar Wonokromo kini menempati dua lantai dasar DTC. Mereka terdiri pedagang yang berjualan barang basah (ayam potong, daging) dan pedagang yang menjual bahan kering (pracangan dan konveksi).

Sedangkan lantai 1 hingga lantai 6 DTC diperuntukkan untuk pedagang di luar eks pasar Wonokromo, termasuk para pendatang baru dari eks pasar Turi. ”Kini 60 persen ruangan kami sudah terisi,” kata Sigit Pramujo, general affair PT Arwinto Intan Wijaya.

Ketika DTC hendak dibangun, pedagang khawatir mereka tak sanggup membeli kios baru. Kenyataan ini memang dialami Sumiati, pedagang ayam potong di pasar Wonokromo baru yang menempati lantai dasar bawah DTC. ”Dagangan saya sepi, saya juga belum bisa mengangsur kredit,” kata Sumiati.

Tentu saja tak semua bernasib seperti Sumiati. Stand lantai dasar bagian atas DTC yang khusus menjual pakaian jadi justru hari Rabu pekan lalu dijubeli pembeli. ”Dalam sehari omset saya Rp 3 juta,” kata Nyonya Askur, pemilik toko Fara Collection yang menempati kios di lantai dasar bagian atas DTC.

Tak mengherankan jika pasar modern tetap jadi incaran para pemain baru. Toko buku Toga Mas misalnya yang sudah mengontrak dua tahun di DTC, akan memperpanjng kontrak sewanya hingga tahun 2009. ”Ya karena untung” kata Johan Budhi Sava, pemilik Toga Mas.

Pengelolaan DTC ini dianggap sebuah keberhasilan bagi walikota

Bambang DH. Karena itu, pemerintah kota Surabaya sejak tahun 2005 memutuskan akan membangun kembali pasar Turi. ”Tahun depan pasar Turi akan dibangun lebih bagus dan bersih,” kata Muklas Udin, Asisten II Kota Surabaya, yang juga ketua tim revitalisasi Pasar Turi.

Namun, rencana revitalisasi pasar Turi itu justru memperkuat rumor bahwa pasar Turi bukan terbakar tapi sengaja dibakar. ”Kebakaran kok beruntun,” kata Arief Budiman. Pekan lalu, Kepolisian daerah Jawa Timur memastikan bahwa kebakaran pada 26 Juni dan 9 September memang disengaja. Tapi, polisi belum menemukan pelakunya.

Zed Abidien, Kukuh S. Wibowo (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus