Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) telah resmi menyelesaikan proses akuisisi seluruh saham yang diterbitkan ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) dari Phillips International Investments Inc., anak perusahaan ConocoPhillips Company (COP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Efektif per 1 Januari 2021, CIHL dijual kepada MEDC senilai US$ 1,35 miliar. CIHL memiliki sepenuhnya saham ConocoPhillips (Grissik) Ltd (CPGL), sebagai Operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest dan 35 persen interest di Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. (Transasia).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun kas bersih dari penjualan sekitar US$ 0,8 miliar, yang merupakan $ 0,1 miliar kas yang dibatasi penggunaannya yang ditransfer ke Medco Energi pada saat penutupan.
Corridor PSC punya dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas berlokasi di onshore Sumatra Selatan, Indonesia. Lokasinya berdekatan dengan operasi MedcoEnergi di Sumatra Selatan. Mayoritas produksi dari lapangan itu dijual melalui kontrak jual beli gas jangka panjang kepada mitra yang handal di Indonesia dan Singapura.
Melalui Transasia, MedcoEnergi menggenggam kepemilikan saham minoritas pada jaringan pipa gas yang menyuplai pelanggan di Sumatra Tengah, Batam, dan Singapura.
Chairman dan CEO ConocoPhillips, Ryan Lance, menyatakan, dengan sejarah setengah abad ConocoPhillips di Indonesia, Medco Energi mengakui nilai bisnis ConocoPhillips.
Ia menyebutkan disposisi tersebut adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memfokuskan investasi kami. "Pada peluang pasokan yang berbiaya rendah,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 3 Maret 2022.
Aset yang dijual menghasilkan 51.000 barel setara minyak per hari (MBOED) selama tahun 2021 dan mempunyai cadangan terbukti akhir tahun 2021 sekitar 70 juta barel setara minyak.
MEDC menilai proses akuisisi ini sesuai dengan strategi Medco Energi untuk memiliki dan mengembangkan aset yang berkualitas tinggi serta menghasilkan arus kas positif.
Akuisisi tersebut pun kian memperkuat posisi MEDC sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen terkemuka di Indonesia dan menegaskan kembali komitmen perseroan terhadap pembangunan nasional Indonesia.
Langkah akuisisi juga bakal menghasilkan sinergi dengan operasi Medco Energi di Sumatera. "Serta mendukung Strategi Perubahan Iklim Perseroan, termasuk peluang carbon capture,” tulis manajemen MEDC.
Medco Energi pada tahun ini menargetkan memproduksi minyak dan gas 155 MBOEPD, penjualan listrik 3.500 GWh, dengan biaya produksi minyak dan gas per unit di bawah US$ 10/boe. Perusahaan telah mengalokasikan anggaran belanja modal minyak dan gas US$ 275 juta dan kelistrikan US$ 50 juta.
BISNIS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.