Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi bercerita soal 10 global megatrend yang diprediksi akan terjadi pada 2045. Cerita ini disampaikan kepada para juniornya dalam rapat nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya ingin memberikan satu navigasi dari apa yang akan terjadi di tahun 2045," kata Lutfi yang juga bekas Ketua HIPMI ini di Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama soal perburuan luar biasa. Menurut dia, besarnya penduduk Asia dan Afrika, akan menyebabkan persaingan dan perang sumber daya alam semakin tajam.
Hari ini, kata dia, harga tembaga di tingkat global sudah naik 2 kali lipat dibandingkan Maret 2020. Ke depan, nikel dan koblat untuk kebutuhan lithium baterai pun akan naik juga. "Naiknya bukan perkalian, tapi kuadrat, eksponentially nanti naiknya," kata Lutfi.
Kedua soal geopolitik. Lutfi mengatakan Beijing, Cina, akan mewarnai geopolitik di dunia, menyaingi dominasi Amerika Serikat. "Jadi ini era dari pada hegemoni, interaksi kekuatan di puncak dunia," kata bekas Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.
Sepanjang sejarah dunia, tak jarang hegemoni dua kekuatan ini berakhir perang. Di tengah ancaman tersebut, kata dia, Indonesia selalu mengedepankan dialog sebagai jalan keluar dari perselisihan. "Jangan sampai terjadi perang di sini (kawasan Asia Pasifik)." kata dia.
Ketiga soal urbanisasi. Pada 2045, kata dia, 66 persen masyarakat dunia diprediksi akan tinggal di kota. Lalu 95 urbanisasi akan terjadi di negara berkembang.
Dengan tren ini, Jakarta dan Bandung diprediksi akan jadi satu kesatuan kota yang dihuni oleh 75 juta penduduk. Menurut dia, ini juga yang menjadi alasan pemerintah memiliki pemikiran untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
"Karena untuk hidup di kota dengan penduduk 75 juta itu sesuatu yang sulit," kata dia. Sebab, berbagai masalah harus diselesaikan seperti polusi, sampah, hingga kebutuhan listrik.
Keempat, penduduk dunia yang sekarang berjumlah 7,7 miliar akan meningkat jadi 9,4 miliar. Kelima, perdagangan dunia masih akan tumbuh 3,4 persen.
Keenam, dominasi dolar Amerika Serikat, yuan Cina, dan euro Uni Eropa akan berpindah ke mata uang regional. Termasuk di dalamnya, mata uang kripto seperti bitcoin. "Nanti akan banyak sekali mata uangnya," kata Lutfi.
Ketujuh, 8,1 miliar penduduk dunia merupakan kelas menengah. Kedelapan, suhu permukaan laut akan naik 3 sampai 3,5 persen akibat perubahan iklim.
Kesembilan, biotechnology dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) akan mendominasi kehidupan manusia. Terakhir, 54 persen pertumbuhan dunia akan ada di Asia. "Jadi ini waktu yang tepat bagi kita jadi negara maju," kata Mendag.