Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginginkan Pelabuhan Tanjung Batu di Belitung tidak hanya untuk barang, tetapi juga untuk penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Potensi penumpang ada, karenanya kita mengambil prinsip ship follows the trade, artinya kita ciptakan dulu, maka dengan sendirinya akan tumbuh," ujarnya di Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan potensi tersebut harus dikembangkan dengan menciptakan fasilitas terlebih dahulu, dan pembangunan Pelabuhan Tanjung Batu dimulai pada 2018 dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Bangka-Belitung.
"Pembangunannya akan kita lakukan tahun depan, Insya Allah Februari 2018 akan kita lakukan, karena ini ada kaitannya dengan serah terima aset dari daerah ke pusat. Saya sudah koordinasi mungkin satu bulan ini serahkan aset kepada pemerintah pusat, kami akan menganggarkannya di 2018," katanya.
Menhub pun berharap Pelabuhan Tanjung Batu dapat difungsikan kembali sebagai pelabuhan bongkar muat kontainer dan penumpang, termasuk untuk wisatawan. Ia juga mengatakan akan dimungkinkan untuk dioperasikan kapal pesiar (cruise) ke Pelabuhan Tanjung Batu.
Saat ini Pelabuhan Tanjung Batu masih digunakan sebagai tempat bongkar muat tambang pasir. Budi pun langsung meminta kepada pemerintah setempat memindahkan aktivitas bongkar muat pasir ke tempat lain.
"Oleh karenanya, saya menganjurkan pelabuhan pasir tidak di sana lagi. Kita minta ke tempat lain. Kami akan perbaiki Tanjung Batu," katanya.
Berkaitan dengan alokasi anggaran untuk Pelabuhan Tanjung Batu, Menhub mengatakan belum dapat memastikan besarannya, akan tetapi dirinya berjanji akan mendukung penuh rencana ini, terlebih ini terkait dengan pariwisata.
ANTARA