Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PINTU ruangan itu terkesan kuno. Terbuat dari kayu dicat kuning dan hijau muda, menyerupai pintu yang terdapat di rumah tradisional Jawa atau Betawi. Di kantor pusat Google Asia-Pasifik di lantai 30 gedung Asia Square Singapura, Rabu pekan terakhir Oktober lalu, raksasa mesin pencari ini menggelar pertemuan usaha kecil dan menengah se-Asia Tenggara bertajuk "Helping Small Businesses Think Big".
Enam usaha kecil dan menengah dari enam negara, yakni Thailand, Vietnam, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina, mempresentasikan kesuksesan mereka dalam memanfaatkan Internet untuk membangun dan memasarkan bisnis mereka. "Usaha kecil dan menengah semakin memainkan peran dan sekaligus membuka pasar baru," ujar Director Small Medium Business Operations Google Asia Tenggara dan Cina, Ghislain Le Chatelier.
Chatelier mencontohkan HijUp.com, toko online yang khusus menjual hijab dan busana muslim dari Indonesia. Memanfaatkan saluran YouTube, HijUp.com berhasil mengenalkan merek mereka kepada konsumen tidak hanya di Indonesia, tapi juga menjangkau seluruh dunia. "Dengan cara inilah mereka ingin dilihat dan dikenal sebagai perusahaan fashion muslim online terbesar," katanya.
Chief Executive Officer HijUp.com Diajeng Lestari mengungkapkan kanal mereka di YouTube kini ditonton lebih dari 15 juta kali. Para penonton video-video Hijup.com tidak hanya berasal dari Indonesia, tapi juga dari Malaysia, Singapura, Dubai, dan Maroko. Data Google menyebutkan 20 persen lalu lintas di HijUp.com berasal dari YouTube.
Keberhasilan HijUp.com didukung kejelian mereka memanfaatkan alat analisis yang disediakan Google, yakni Google Analytics. Chatelier mengatakan, lewat Google Analytics, HijUp.com dapat mengetahui lalu lintas orang-orang yang mengunjungi website mereka. Data seperti dari mana asal negara dan di mana tempat tinggal mereka bisa dengan cepat diketahui. Dengan begitu, kata Chatelier, usaha kecil seperti HijUp.com bisa dengan cermat mengetahui di mana mereka akan berinvestasi dan menyasar pasar potensial mereka.
Mereka yang ingin mencari produk hijab akan membuka Google, kemudian mengetik kata "hijab". Sebagai pemilik bisnis, kata Chatelier, HijUp.com harus berada di sana, tempat orang mencari produk yang mereka jual. "Karena ini akan menjadi penghubung pertama dengan pelanggan," katanya.
Selain Google Analytics, terdapat satu alat lagi dari Google yang bisa digunakan untuk memasarkan produk, yakni Google AdWords. Pembantu.com adalah marketplace asisten rumah tangga di Indonesia yang menggunakan Google AdWords untuk menjaring konsumen.
Memilih cara berbisnis online, Nasrussalam Zakaria, pendiri Pembantu.com, sadar bahwa tanpa bantuan iklan di mesin pencari seperti Google, Pembantu.com akan sulit dikenal. Dengan Google AdWords, Pembantu.com bisa dengan cepat ditemukan orang di Google. "Saya memerlukan cara yang efektif untuk memperkenalkan Pembantu.com ke masyarakat," ujar master akuntansi Universitas Houston, Houston, Texas, Amerika Serikat, ini.
Nasrussalam mengatakan fitur yang disediakan Google membantu mengetahui volume pencarian (search volume) dari suatu keyword. Kebetulan kata kunci "pembantu" termasuk yang banyak dicari, yakni sekitar 10 ribu per bulan. Dia tidak menemukan kesulitan dalam memanfaatkan Google AdWords. Tidak butuh waktu lama, mereka sudah mengerti cara membuat campaign, menambah ad, menentukan kata kunci yang tepat. "AdWords cukup mudah digunakan."
Untuk menganalisis dan memperoleh konten yang relevan di Google, hanya diperlukan waktu dalam hitungan jam. Seperti yang dialami Nasrussalam ketika mencari kata kunci yang kuat dan relevan, membuat teks iklan yang tepat sasaran, dan menentukan anggarannya. Seminggu sekali, tren kata kunci dimonitor. Beruntung, Google AdWords sudah punya alat yang langsung membantu mengusulkan kata kunci baru, kelompok iklan baru, dan bahkan saran anggaran per klik agar iklan bisa tampil maksimal.
Nasrussalam merasakan keuntungan memanfaatkan Google AdWords, yakni cepat dikenal, iklan tepat sasaran, dan hemat biaya pemasaran. Dalam beberapa hari beriklan di Google AdWords, Pembantu.com sudah diakses lebih dari seribu unique visitor per hari. Iklan yang mereka rancang juga membidik segmen dengan tepat karena hanya memilih orang yang mencari pembantu, asisten rumah tangga, babysitter, tukang kebun, sopir, dan perawat orang lanjut usia. "Saya hemat biaya karena setiap klik hanya membayar Rp 265," ujarnya. Bandingkan berapa duit yang harus dia keluarkan bila beriklan di koran atau majalah. Lagi pula, kata dia, belum tentu pembaca iklan di koran akan mengklik website Pembantu.com.
Melalui Google AdWords, Nasrussalam mampu menarik kunjungan dari pencari pembantu sebanyak-banyaknya. Saat ini tercatat lebih 60 penyalur dan lebih 10 ribu majikan sudah mendaftar dan bergabung dalam sistem Pembantu.com. Majikan yang berminat bisa leluasa melihat foto, biodata, dan gaji pembantu. Bila ada yang mereka minati, mereka langsung menghubungi penyalur. "Untuk dapat menghubungi penyalur, mereka dikenai biaya Rp 100 ribu," katanya.
Menurut Nasrussalam, hingga kini belum semua pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia tahu bagaimana cara menggunakan alat-alat berbisnis yang disediakan Google. "Ini peluang bagi usaha kecil dan menengah," katanya. "Mesti ada kampanye khusus untuk mengenalkan kiat berpromosi lewat mesin pencari."
Iqbal Muhtarom (Singapura)
Ghislain Le Chatelier, Director Small Medium Business Operations Google Asia Tenggara dan Cina:
Orang Mencari Produk di Google
Menurut Ghislain Le Chatelier, tantangan utama mengembangkan bisnis online di Indonesia adalah membangun kesadaran masyarakat bahwa berbisnis online itu mudah. Baginya, ini adalah kesempatan usaha kecil untuk bersaing dengan kelompok bisnis yang sudah besar. "Sebab, di online, level playing field-nya sama," ujarnya.
Di Indonesia, banyak yang berjualan online lewat media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Apa tanggapan Anda?
Kami tidak ada masalah dengan adanya persaingan itu. Bagi kami, itu juga baik untuk pelaku usaha kecil-menengah di Indonesia
Tidakkah itu menggerogoti pasar Google?
Bagi usaha kecil-menengah, penting untuk mengetahui di mana dia harus berbisnis dan apa yang sebenarnya dicari konsumen. Jika target pasar mereka adalah orang yang mencari tahu tentang suatu produk, sebaiknya mereka menggunakan tools yang disediakan oleh mesin pencari seperti Google, yang tahu dan memahami kata kuncinya.
Apa kelebihan Google?
Anda terhubung dengan para pelanggan. Seperti Anda menggunakan YouTube, yang merupakan bagian dari Google. Dan HijUp.com berhasil memadukan kekuatan Google Analytics dan kampanye di YouTube untuk menjaring like dan fan.
Upaya apa yang dilakukan agar UKM di Indonesia bisa memanfaatkan sarana yang disediakan Google?
Saya merekomendasikan para pelaku usaha kecil untuk berhubungan dengan tim-tim yang ada di Google ini. Kami menyediakan orang-orang yang tugasnya membantu mengiklankan produk Anda. Kami memiliki tim pendukung yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana memasarkan produk Anda di Google.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo