Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menjelang Debat Cawapres, Serikat Petani Tolak Food Estate Prabowo-Gibran dan Contract Farming Anies-Muhaimin

Program food estate menjadi bagian visi misi capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

19 Januari 2024 | 13.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis, 6 Juli 2023. ANTARA/Sakti Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyoroti program food estate dan contract farming menjelang debat cawapres pada Minggu, 21 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diketahui, food estate menjadi bagian visi misi capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan contract farming digagas capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Kami tidak sepakat dengan food estate maupun contract farming," ujar Henry ketika dihubungi Tempo, Jumat, 19 Januari 2024.

Menurut Henry, secara tidak langsung food estate akan sepaket dengan contract farming. Kedua konsep pertanian ini, kata dia, membuat petani terancam hanya menjadi pekerja. Sementara itu, keuntungan lebih dinikmati korporasi besar.

"Jadi, yang kami inginkan adalah pertanian rakyat untuk mewujdukan kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan. Petani bisa mandiri dengan koperasi-koperasinya," kata dia.  

Dengan konsep pertanian rakyat, kata dia, petani bisa menanam dan mengelola tanaman pangan untuk kebutuhan pangan nasional. Ia pun mengatakan food estate dan contract farming tidak perlu dikerjakan presiden-wakil presiden yang terpilih dalam Pilpres 2024. Terlebih, food estate yang yang berjalan saat ini juga gagal.

"Food estate dihentikan saja. Untuk apa melanjutkan kegagalan?" ucap Henry.

Sebagai informasi, ada enam tema debat yang diangkat dalam debat cawapres kedua. Keenam tema tersebut, yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa. 

Adapun dalam dokumen visi misinya, Prabowo-Gibran menyatakan akan melanjutkan dan menyempurnakan program kawasan sentra produksi pangan atau food estate secara berkelanjutan. Terutama, untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.

Sementara itu, Anies-Muhaimin (Amin) mengusung gagasan revolusi agromaritim sebagai salah satu upaya mencapai misi kemandirian pangan. Untuk mewujudkannya, Amin akan memberi kepastian pembelian hasil panen dengan harga yang menguntungkan petani, termasuk melalui contract farming

Pilihan EditorKPA Minta Prabowo - Gibran Tak Lanjutkan Proyek Food Estate: Anti Reforma Agraria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus