Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Mentan Amran Sulaiman dan TNI Membentuk Brigade Swasembada Pangan, Apakah Itu?

Mentan Amran Sulaiman menggandeng TNI dalam proyek brigade swasembada pangan. Apa fungsinya?

20 November 2024 | 16.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menggandeng Tentara Nasional Indonesia atau TNI dalam membentuk Brigade Swasembada Pangan yang akan dilakukan di 12 provinsi dan 85 kabupaten di seluruh Indonesia. Amran mengatakan, Brigade Swasembada Pangan ini akan berfokus membantu optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah, sebagai strategi untuk mewujudkan swasembada pangan 2028.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini tim bersama TNI, untuk padi, cetak sawah. Oplah itu bersama TNI, PU, Kementerian Pertanian," ujar Amran di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin, 18 November 2024 yang dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, Amran menyampaikan dalam mewujudkan swasembada pangan ini akan dilalui melalui dua tahap, yaitu intensifikasi (penambahan luas tanam) dan ekstensifikasi (penambahan luas sawah). Brigade swasembada pangan dilakukan untuk mewujudkan target dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan swasembada pangan yang telah ada sejak zaman Presiden ke-7 Indonesia.

Brigade Swasembada Pangan

Program brigade swasembada pangan yang dibentuk oleh Mentan bersama TNI adalah program cetak sawah dan optimalisasi lahan. Program ini menjadi bagian dari mewujudkan target swasembada pangan.

Langkah intensifikasi (penambahan luas tanam) melalui optimalisasi IP hingga 483.563 hektar, penambahan luas tanam melalui oplah seluas 351.017 hektar (TA 2024) dan 500.000 hektar (TA 2025) serta pompanisasi seluas 1.000.000 hektare, dan dukungan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, ameliorant, alat dan mesin pertanian, petani dan penggarap sawah, teknologi IPHA).

Sementara itu, langkah ekstensifikasi (penambahan luas sawah) melalui pencetakan sawah seluas 99.760 hektar di daerah layanan irigasi yang sudah terbangun serta seluas 5.956 hektar di daerah yang akan dibangun jaringan irigasi. Bukan hanya itu, pencetakan saha baru seluas 500.000 hektar di lokasi lain, serta dukungan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, ameliorant, alat dan mesin pertanian, petani dan penggarap sawah).

"Ini target kita, ini sasaran kita, jadi jelas dan target berikutnya adalah meningkatkan indeks pertanaman, tanam 1 kali menjadi 2 kali, 2 kali menjadi 3 kali. Ini akan meningkatkan produksi cepat untuk sektor pangan, khususnya padi," tambah Amran.

Proyek brigade swasembada pangan ini telah disepakati oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Kementan. Beberapa pekerjaan yang akan dilakukan oleh Menteri PU adalah memastikan kebutuhan pasokan air untuk irigasi terpenuhi, serta mengoptimalkan pengoperasian bendungan-bendungan yang sudah terbangun.

Swasembada Pangan dari Food Estate

Untuk mencapai target swasembada pangan, sebelumnya digerakkan program food estate yang banyak mendapatkan penolakan dari banyak pengamat dan lembaga. Musabab tidak menjadi solusi yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan. Food estate adalah konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, hingga peternakan di suatu kawasan. Program ini telah dijalankan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan dengan berupa pencetakan sawah baru.

Rencananya, ada total 3 juta hektar lahan sawah yang akan dicetak pada 2025-2027, terkhusus di Kabupaten Merauke, akan dibuka lahan hingga 1 juta hektare pada 2025. Pada tahap awal, akan dilakukan demonstration plot di Kawasan Sentra Produksi Pangan seluas 20 hektar di Distrik Wanam sebagai model.

"Beliau (Prabowo) meminta kami mengakselerasi cetak sawah menjadi upaya mewujudkan swasembada," ujar Mentan.

Presiden Prabowo menyatakan proyek lumbung pangan atau food estate akan menjadi peno[ang dalam target swasembada pangan di 2028. Rencana cetak sawah atau ekstensifikasi di Kementan mulai 2025-2027 sejumlah 3 juta hektar lahan. Selain itu, program swasembada pangan ini memiliki target sampai 2028. Komoditas pertanian yang dicanangkan dalam proyek swasembada pangan ini meliputi beras, jagung, tebu, kedelai, coklat, dan kopi.

HAURA HAMIDAH I ANTARA I RIANI SANUSI PUTRI I ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus