Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri Pertanian: Indonesia Masih Impor Sapi 1,2 Juta Ekor per Tahun

Menteri Pertanian kemarin melakukan panen 1.000 pedet atau anak sapi hasil inseminasi buatan di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah.

23 Agustus 2020 | 12.57 WIB

 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen 1.000 pedet atau anak sapi hasil inseminasi buatan di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Panen pedet ini merupakan salah satu upaya pemerintah mengejar swasembada daging.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Syahrul menyebutkan Indonesia hingga kini masih harus impor sapi 280 ribu ton atau 1,2 juta ekor sapi per tahun. "Masa harus beli dari luar, kenapa kita tidak produksi sendiri?" kata Syahrul dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia juga mengatakan NTB merupakan salah satu lokomotif budidaya sapi Indonesia. Sehingga, kata dia, peternakan di NTB harus bergerak lebih kuat guna menopang menyediakan daging nasional secara mandiri.

Maka, pemerintah pun meluncurkan program 1.000 desa sapi, dengan 1 desanya 200 ekor sapi. "Kami kembangkan sapi limosin dan brahman, tak terkecuali sapi lokal juga," kata Syahrul.

Adapun panen pedet kali ini merupakan hasil inseminasi buatan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) untuk percepatan swasembada daging. Hingga 27 Juli 2020, program Sikomandan telah melakukan inseminasi buatan sebanyak 2.318.136 akseptor secara nasional.

Lalu, ada sapi bunting 1.359.094 ekor dan kelahiran sebanyak 1.394.446 ekor. Dengan keberhasilan tersebut, kata dia, terjadi lompatan populasi sapi atau kerbau yang cukup signifikan selama 5 tahun terakhir, yaitu sebesar 3,37 juta ekor. Sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus