Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Bendungan Sei Gong di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, yang dimulai sejak Desember 2015 ditargetkan rampung pada Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan hingga kini progres pembangunan proyek tersebut sudah 77 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada Agustus 2018 kami harapkan pembangunan Bendungan Sei Gong selesai," ujarnya ketika meninjau proyek tersebut, Jumat, 2 Maret 2018.
Menurut Basuki, proses pembebasan lahan tinggal sedikit lagi. Pasalnya, masih ada sejumlah warga yang menempati lahan negara di sekitar proyek. Pada akhir bulan ini, pengosongan lahan tersebut akan tuntas. "Mereka akan diberi uang kerohiman," ucapnya.
Saat ini, Batam memiliki delapan bendungan yang menyuplai air baku untuk kebutuhan masyarakat dan industri yang ada di kota itu. Karena tidak adanya kandungan air tanah di kota itu, keberadaan bendungan menjadi sangat vital.
Sejak 2016, ketersediaan air baku di delapan bendungan itu tidak mencukupi kebutuhan Kota Batam dan sekitarnya sehingga terjadi defisit 371 liter per detik dan akan bertambah mencapai 1.597 liter per detik pada 2020.
Oleh karena itu, keberadaan Bendungan Sei Gong yang berkapasitas 400 liter per detik dapat menutup defisit saat ini. Bendungan senilai Rp 238 miliar itu memiliki luas genangan 355 hektare dengan volume tampung 11,80 juta meter kubik.
Selain meninjau Bendungan Sei Gong, Basuki juga akan mengunjungi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Tiban, Kecamatan Sekupang serta menghadiri acara pengukuhan Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesi (PODSI) pada petang harinya. Saat ini, Basuki menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar PODSI.