Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Merger Bank Syariah, Wakil Dirut Mandiri Jamin Tak Ada PHK

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) menjamin merger bank syariah tak akan berbuntut kepada pemutusan hubungan karyawan (PHK).

13 Oktober 2020 | 16.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas bank melayani nasabah dari balik sekat transparan di Kantor Cabang Digital Bank Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Rabu, 3 Juni 2020. Selain menerapkan protokol kesehatan ketat saat melayani nasabah secara langsung, sejumlah bank juga melakukan akselerasi teknologi dengan mengedepankan layanan digital sebagai ujung tombak operasional perbankan di era normal baru. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Project Management Office (PMO) Hery Gunardi menjamin merger bank syariah tidak akan berbuntut terhadap pemutusan hubungan karyawan atau PHK. Tiga bank yang akan digabung itu ialah PT Bank BRI Syariah (Tbk), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hery yang juga Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) menyatakan bank syariah hasil merger akan menjadi keluarga besar dan siap bersaing dengan bank syariah Indonesia maupun global. "Kami pastikan tidak ada pengurangan karyawan (PHK) karena akan menjadi satu keluarga besar,” ujar Hery dalam konferensi pers virtual, Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, seluruh karyawan dari ketiga bank akan ikut membangun perusahaan dan membesarkan entitas. Selain karyawan, Hery meyakinkan, aksi korporasi tidak akan berdampak terhadap perubahan-perubahan yang merugikan karyawan.

“Sampai hari ini tidak ada perubahan apa-apa. Nasib nasabah masih sama saja karena belum legal merger,” tutur Hery.

Tiga anak usaha milik bank BUMN telah menandatangani perjanjian penggabungan atau conditional merger agreement (CMA) pada Senin petang, 12 Oktober 2020. Proses merger ini akan menyatukan aset milik BRI Syariah, BNI Syariah, dan Syariah Mandiri yang diperkirakan mencapai Rp 220-225 triliun.

Penandatanganan CMA merupakan tahap awal dari rangkaian proses penggabungan ketiga bank. Selanjutnya, PMO akan mengumumkan rencana merger secara mendetail pada 20 Oktober sembari mengurus izin penggabungan entitas kepada regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan.

Seumpama lancar, proses merger akan selesai pada Februari 2021. Saat ini, Hery memastikan, PMO belum dapat mengungkapkan rencana nama bank hasil merger, logo, maupun rencana-rencana bisnis perusahaan selanjutnya.

Dia hanya menyebut penggabungan ini akan membawa bank syariah menjadi bank nomor tujuh terbesar di Indonesia. Bahkan, pada 2025, bank merger akan mengantongi aset mencapai Rp 395 triliun.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus