Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momem

3 September 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUMN
Lima BUMN Pangan Dimerger

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan berencana menggabungkan lima perusahaan pangan menjadi satu induk bernama PT Pangan Nusantara. Lima perusahaan itu adalah PT Pertani, Sang Hyang Sri, Bulog, Berdikari, dan PT Pupuk Indonesia, yang dulu dikenal dengan PT Pupuk Sriwijaya.

Merger ini dinilai mujarab untuk mengatasi bisnis BUMN pangan yang tumpangtindih dan tak fokus. "Kalau digabung akan menciptakan kekuatan besar dan efisien," kata Dahlan, Selasa pekan lalu.

Dahlan menjelaskan, kelak PT Pertani bergerak di bidang pengelolaan gabah, Sang Hyang Sri mengurus benih, Bulog pengelola beras, Berdikari berfokus pada ternak, sedangkan Pupuk Indonesia mengurusi pupuk bagi tanaman pangan. Merger akan dilakukan bertahap, yang secara total diprediksi membutuhkan waktu tiga tahun.

Pada tahap awal, penggabungan dilakukan antara Pertani dan Sang Hyang Sri karena keduanya memiliki kemiripan usaha. "Sinergi masalah ketahanan pangan nasional bisa dijamin," ujar Dahlan.

Aluminium
Chalco Pindahkan Pabrik ke Kalimantan

Produsen aluminium Chalco Hong Kong Limited berencana memindahkan pabrik ke Kalimantan Selatan lantaran pemerintah Indonesia mengetatkan ekspor bauksit secara bertahap hingga 2014. "Perusahaan tidak ingin kapasitas produksi menurun, yang akan berakibat pada berkurangnya pendapatan dan pemangkasan karyawan," kata analis Shanghai Cifco, Jiang Haihui. Chalco Hong Kong adalah anak perusahaan Aluminum Corporation of China Ltd (Chalco).

Kapasitas produksi Chalco salah satu yang terbesar di Cina, yakni 14 ton per tahun. Sedangkan Indonesia, dengan nilai ekspor bauksit 26,76 juta ton pada semester awal 2012, menjadi pemasok terbesar bagi Cina.

Pada awal Agustus lalu, beberapa perusahaan aluminium lain asal Cina juga menyatakan berniat membangun pabrik di Indonesia. Mereka antara lain Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Ltd dan Bosai Minerals Group Co. Dalam laporan resmi perseroan disebutkan, Chalco bermitra dengan perusahaan pertambangan lokal, PT Indonusa Dwitama, untuk membangun pertambangan bauksit dan pabrik alumina. Namun juru bicara Chalco, Liu Qiang, enggan memerinci kerja sama tersebut. l

Listrik
Cina Bangun Pembangkit di Bali

Perusahaan listrik Cina, Huadian Group Co, mulai membangun pembangkit listrik tenaga batu bara di Bali senilai US$ 638 juta. Wakil Presiden Direktur Deng Jianling mengatakan pembangkit itu akan memenuhi kebutuhan listrik di Bali. "Pembangkit ini bisa mengurangi angka defisit listrik dan meningkatkan stabilitas jaringan listrik," katanya pada Rabu pekan lalu.

Tahap pertama, pembangkit yang diklaim terbesar di Pulau Dewata tadi dibangun untuk kapasitas 3 x 142 megawatt, yang ditargetkan beroperasi pada semester pertama 2014. Proyek ini menambah panjang daftar investasi Cina di sektor infrastruktur dan kelistrikan, yang menurut Kedutaan Besar Cina di Indonesia total bernilai US$ 7 miliar.

Adapun Presiden Business Development Indonesia IPR GDF Suez Asia Co Ltd Jan Bartak mengatakan produsen listrik swasta menunggu aturan baru tarif listrik dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Tarif ideal US$ 11,7 sen per kilowatt jam," ucapnya mengutip data The Japan International Cooperation Agency.

Otomotif
Denso Bikin Pabrik Onderdil

Denso Corporation berencana membangun pabrik komponen mobil senilai US$ 200 juta di Bekasi, Jawa Barat, mulai November mendatang. Pabrik ini diperkirakan beroperasi mulai 2014. Menurut Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat, pabrik di atas lahan 2.100 meter persegi itu bakal menyerap 5.000 tenaga kerja sekaligus menekan impor suku cadang mobil hingga 30 persen.

Produk perusahaan asal Jepang itu akan diekspor ke beberapa negara Asia Tenggara. "Denso akan menyuplai komponen penting," kata Hidayat, Selasa pekan lalu. Wakil Presiden Direktur Denso Corporation Koji Kobayashi menjelaskan, proyek pabrik itu untuk memperluas jaringan suplai komponen. Pembangunannya bekerja sama dengan PT Astra Otopart, yang akan menguasai 25,6 persen saham.

"Tapi masih menunggu persetujuan principal di Jepang," kata Presiden Komisaris Astra Otopart Jhonny Dharmawan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, nilai impor kendaraan bermotor dan komponen mencapai US$ 4,93 miliar pada semester pertama 2012, atau naik 45 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 3,39 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus