Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi Korporasi
Mandiri Buka Cabang di Shanghai
PT Bank Mandiri Tbk segera merealisasi pembukaan kantor cabang di Cina tahun ini. "Kami sudah memperoleh izin dari CBRC (China Banking Regulatory Commission)," kata Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala Mansyuri, di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kamis pekan lalu.
Bank Mandiri sebenarnya telah memperoleh izin pembukaan cabang operasional di Shanghai dari CBRC pada 3 November 2010. Namun bank milik negara itu tak bisa langsung membuka kantor cabang karena masih harus mendapat persetujuan bank sentral Cina, The People’s Bank of China. "Rupanya ada beberapa izin tambahan yang harus kami peroleh," kata Pahala. Karena itu, Pahala memperkirakan, rencana ekspansi tersebut baru bisa direalisasi pada akhir tahun.
Pembukaan kantor cabang Bank Mandiri tersebut sudah diupayakan sejak empat tahun lalu. Di Shanghai, Mandiri nantinya akan melayani penghimpunan dana korporasi, penyaluran kredit korporasi, transaksi perdagangan ekspor-impor, dan remitansi (jasa pengiriman uang). Mandiri sudah menyiapkan investasi untuk penyewaan bangunan, pengembangan teknologi informasi, dan infrastruktur lainnya.
Aksi Korporasi
MU Masuk Bursa Singapura
Manchester United, klub sepak bola ternama asal Inggris, akan menawarkan sekitar 30 persen saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa Singapura akhir tahun ini. Kampiun Liga Primer Inggris 19 kali itu telah menunjuk Credit Suisse, UBS, dan Morgan Stanley sebagai pelaksana penjamin emisi.
Tim berjulukan Setan Merah ini sebenarnya pernah mencatatkan saham di bursa efek London. Namun, setelah dibeli oleh keluarga Glazer senilai 790 juta pound sterling pada 2005, klub sepak bola itu keluar dari lantai bursa. Nah, kini keluarga Glazer mau menjual sahamnya senilai US$ 1 miliar untuk mengurangi tumpukan utang MU senilai 522 juta pound sterling atau sekitar US$ 857 juta.
Ben Heyhoe Flint, pakar sponsorship bidang olahraga di Singapura, menilai aksi korporasi MU sangat masuk akal karena dua pertiga penggemar klub sepak bola paling sukses di Britania Raya ini ada di Asia. "Para penggemar tak hanya akan menanamkan investasi uang, tapi juga menanamkan investasi emosional," kata Flint, Rabu pekan lalu. Sebaliknya, Kepala Penelitian SIAS Research Roger Tan mengatakan investasi di klub sepak bola biasanya tidak menguntungkan. "Berinvestasi di sebuah klub sangat berbeda dengan mendukung klub," ujarnya.
Ekonomi Global
Fitch Pertahankan Peringkat Amerika
Tak seperti Standard and Poor’s (S&P), lembaga pemeringkat global Fitch Ratings mempertahankan peringkat utang Amerika Serikat. Surat utang negara Presiden Barack Obama itu tetap AAA, dengan prospek jangka panjang stabil. "Peringkat itu pilar utama Amerika yang utuh," kata Fitch melalui keterangan tertulis Rabu pekan lalu.
Namun Fitch memperingatkan, proyeksi bisa berubah menjadi negatif bila Kongres Amerika gagal memangkas defisit anggaran belanja. Fitch menilai posisi fiskal pemerintah Amerika sangat lemah. Total utang pemerintah Amerika mencapai US$ 14 triliun atau lebih dari 100 persen produk domestik brutonya.
Awal Agustus lalu, S&P menurunkan peringkat utang jangka panjang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA-plus dengan outlook negatif. Ini penurunan pertama sepanjang sejarah negeri itu. Penurunan ini memicu kemarahan para politikus Amerika. Penurunan peringkat juga sempat merontokkan pasar keuangan global selama lebih dari sepekan. "Bagi kami, peringkat Amerika tetap AAA," kata Presiden Obama menenangkan pasar.
Kebijakan Pemerintah
Urgensi Protokol Krisis
Pemerintah akan segera mengajukan kembali Rancangan Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (RUU JPSK) kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Ini kedua kalinya rancangan undang-undang protokol krisis tersebut disodorkan pemerintah kepada Dewan.
Pada September 2009, rancangan ini ditolak mayoritas fraksi di Senayan karena undang-undang itu dianggap akan melegalkan bailout (dana talangan) Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Pemerintah menyelamatkan Century menggunakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang JPSK.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pemerintah merasa Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan penting pada saat krisis ekonomi global sekarang penuh ketidakpastian. "Keputusan cepat pemerintah menyikapi setiap kejadian harus dilandasi dasar hukum kuat," katanya di Jakarta. Draf baru undang-undang protokol krisis diajukan kepada Dewan dalam masa sidang pertama, yang baru dimulai pada Selasa pekan lalu.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution juga menegaskan, Indonesia tetap membutuhkan peraturan setingkat undang-undang agar lebih sigap ketika krisis ekonomi datang. Undang-undang tersebut akan menjadi pegangan hukum bagi pemerintah dan bank sentral untuk mengambil keputusan, terutama dalam kondisi krisis. "JPSK wajib hukumnya," ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo