Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MINYAK DAN GAS
Badan Arbitrase Menangkan Pertamina
BADAN A Arbitrase Nasional Indonesia akhirnya memutuskan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama harus segera membayar utang ke PT Pertamina senilai US$ 114 juta (Rp 1,02 triliun). ”Jumlah itu merupakan pembayaran delayed payment note (pokok utang yang ditunda pembayarannya) ditambah bunga,” ujar Sekretaris Perusahaan Pertamina Hari Karyuliarto di Jakarta, Senin pekan lalu.
Dalam putusan Badan Arbitrase disebutkan, pelunasan utang harus diterima Pertamina selambat-lambatnya pada 1 September 2011. Berdasarkan data 31 Desember 2010, utang Trans Pacific mencapai US$ 269,1 juta (Rp 2,42 triliun) sebagai kompensasi gagalnya pengiriman bahan bakar jenis middle distillate products. Utang itu bertambah US$ 50 juta setiap enam bulan jika produsen petrokimia itu tak mampu mengirimkan produk tersebut.
Pertamina sebenarnya sudah meminta Trans Pacific menyampaikan usul restrukturisasi utang. Namun akhirnya perusahaan pelat merah itu mengajukan permohonan arbitrase lantaran Trans Pacific dinilai tidak beriktikad baik menyelesaikan kewajibannya. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan Pertamina dan PT Perusahaan Pengelola Aset akan segera mengurus masalah utang Trans Pacific itu. ”Sekarang jelas pemecahannya,” ujar Agus.
TEKNOLOGI INFORMASI
Microsoft Akuisisi Skype
MICROSOFT Corporation membeli Skype Technology seharga US$ 8,5 miliar (sekitar Rp 72,6 triliun). Pembelian Skype merupakan aksi korporasi terbesar bagi perusahaan yang dibidani Bill Gates itu, setelah pembelian Aquative empat tahun lalu senilai US$ 6 miliar (sekitar Rp 51 triliun).
Situs gigaom.com melansir, raksasa peranti lunak itu membeli Skype lantaran ingin menguasai layanan komunikasi berbasis Internet (voice over Internet protocol/VoIP). Sebelumnya, Skype diincar oleh dua perusahaan teknologi informasi raksasa, Google dan Facebook. Berkat kelihaian Chief Executive Officer Microsoft Steve Ballmer, Skype menerima pinangan Microsoft. Google dan Facebook dianggap tidak serius ingin membeli karena keduanya sudah memiliki layanan serupa.
Analis menilai harga pembelian Skype wajar. ”Harga yang masuk akal. Skype masih bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi Microsoft,” kata Sean Lee, manajer investasi dari Taipei Global Fund, Selasa pekan lalu.
Dari hasil penjualan itu, pemilik lama Skype, yakni Silver Lake Partners, Andreessen Horowitz, dan Badan Penanaman Modal Investasi Pensiun Kanada, akan menerima bagian terbesar senilai US$ 4,48 miliar. Mereka punya saham 56 persen. Adapun eBay dan Niklas Zennström serta Janus Friis mendapat masing-masing US$ 2,4 miliar dan US$ 1,2 miliar.
PERTAMBANGAN
Pembelian Newmont Ditentang
RATUSAN orang berunjuk rasa menentang keputusan pemerintah pusat membeli tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara, Kamis pekan lalu. Mereka berbondong-bondong mendatangi Kementerian Keuangan dan meminta Menteri Keuangan Agus Martowardojo membatalkan pembelian saham perusahaan tembaga dan emas itu.
Para pendemo memaksa saham Newmont dikembalikan ke pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat. Mereka melemparkan telur ke kantor kementerian di Jalan Wahidin Raya itu. Uniknya, menurut anggota staf kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Sofyan, dari kartu penduduknya ternyata para pendemo bukan berasal dari Nusa Tenggara. ”Mereka warga Jakarta semua,” ujarnya kepada Tempo.
Menteri Agus terlihat santai meski disebut pendemo tak nasionalis. ”Masih banyak urusan lain,” ujarnya. Bekas Direktur Utama Bank Mandiri ini menjelaskan keputusan pemerintah membeli saham Newmont justru demi menjaga kepentingan nasional. Pembelian itu juga hak pemerintah. ”Ini yang membeli bukan badan usaha milik negara, tapi pemerintah pusat mewakili seluruh penduduk Indonesia,” katanya. Dengan pembelian ini, praktis PT Multi Daerah Bersaing, konsorsium perusahaan Grup Bakrie dan Nusa Tenggara, hanya bisa menguasai 24 persen saham Newmont.
Rapat gabungan Komisi Energi dan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan Menteri Keuangan telah melanggar kesepakatan bahwa anggaran negara tidak boleh dipakai membeli saham Newmont. Pembelian itu, kata Wakil Ketua Komisi Keuangan Harry Azhar Azis, seharusnya dengan persetujuan Dewan. ”Kami akan mengirimkan surat ke Presiden telah terjadi pelanggaran oleh Menteri Keuangan,” kata Harry.
PERDAGANGAN
Cina Mitra Dagang Utama
SURVEI yang dilakukan HSBC menunjukkan Cina masih menjadi mitra utama para pedagang Indonesia hingga pertengahan tahun ini. ”Cina dianggap berpotensi mengembangkan bisnis, baik ekspor maupun impor,” kata Head Trade and Supply Chain HSBC Indonesia, Nirmala Saili, di Jakarta, Selasa pekan lalu.
Hasil ini diperoleh melalui analisis Trade Confidence Index. Survei ini dilakukan sepanjang Februari hingga April dengan mengambil sampel di 21 negara Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa. Jajak pendapat itu melibatkan 6.390 perusahaan skala kecil dan menengah yang punya aktivitas ekspor-impor.
Di Indonesia, survei ini dilakukan terhadap 300 responden perusahaan skala kecil dan menengah di Jakarta dan Surabaya. Sebanyak 40 persen responden pengusaha retail, 20 persen eksportir dan importir, 10 persen pengusaha manufaktur, dan sisanya pengusaha lain. Setelah Cina, survei ini menyebut, negara di Asia Tenggara, Amerika, Kanada, dan Eropa Barat sebagai mitra bisnis strategis pebisnis Indonesia.
EKONOMI INTERNASIONAL
Peringkat Utang Yunani Turun
LEMBAGA pemeringkat utang Standard & Poor’s menurunkan peringkat utang Yunani, Senin pekan lalu. Selain dipangkas dua tingkat, dari BB menjadi B, prospek obligasi negeri para dewa itu pun dimasukkan ke kelompok junk atawa sudah tidak bisa membayar. ”Ini merefleksikan pandangan kami atas meningkatnya sentimen kreditor kunci Yunani di Eropa untuk memperpanjang masa jatuh tempo,” kata S&P dalam penjelasannya Selasa pekan lalu. Utang Yunani kepada kreditor mencapai 80 miliar euro atau US$ 115 miliar (sekitar Rp 1.035 triliun).
Dengan pemangkasan ini, Yunani menjadi negara berperingkat utang terendah di Eropa. Efeknya, tingkat imbal hasil terhadap obligasi berjangka waktu 10 tahun naik 15,7 persen atau 21 basis point. Tak hanya S&P, lembaga pemeringkat Moody’s juga berencana menurunkan status utang Yunani bila negara itu gagal mencari dana talangan. Perdana Menteri George Papandreou mengecam para investor yang bertaruh terhadap kebangkrutan Yunani. ”Usaha mereka akan sia-sia,” ujarnya.
AKSI KORPORASI
BCA Akuisisi Dinamika Usaha
BANK Central Asia mengambil alih (akuisisi) PT Dinamika Usaha Jaya senilai Rp 198 miliar. Menurut Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, BCA akan menguasai 75 persen. Sisanya, 25 persen saham, masih dikuasai pemilik lama. ”Akuisisi ini akan selesai dua bulan ke depan,” kata Jahja seusai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Kamis pekan lalu. Dalam rapat ini Jahja diangkat pemegang saham menjadi Direktur Utama BCA menggantikan D.E. Setijoso.
Dinamika Usaha Jaya adalah perusahaan sekuritas yang berdiri sejak 1990. Perusahaan ini menangani investment banking, fund management, brokerage, dan research. Rencana BCA berikutnya, kata Jahja, membeli perusahaan asuransi umum. ”Ini cara kami mengembangkan bisnis secara anorganik.”
PENANAMAN MODAL
BlueScope Steel Ekspansi Usaha
BLUESCOPE Steel menanamkan investasi US$ 135 juta (sekitar Rp 1,15 triliun) untuk pengadaan fasilitas pelapis logam dan teknik pewarna langsung di pabriknya, Cilegon, Banten. ”Kami akan terus melakukan penambahan investasi di Indonesia,” kata Chief Executive Officer BlueScope Steel Paul O’Malley di Cilegon, Kamis pekan lalu.
Saat ini pabrik BlueScope di Cilegon dapat memproduksi 100 ribu ton logam lapis dan 40 ribu ton baja warna per tahun. Investasi baru ini diharapkan mendorong kenaikan kapasitas produksi menjadi 265 ribu ton logam lapis dan 160 ribu ton baja warna per tahun.
Presiden Director BlueScope Steel Indonesia Michael Gundy menambahkan, fasilitas baru ini akan memproduksi baja lapis tipis dengan ketebalan 0,2-0,4 milimeter dan pelapis metal dengan tebal 0,4-1 milimeter. Kedua produk baja ini biasa dipakai membangun perumahan.
Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan peningkatan kapasitas produksi BlueScope ini bisa mendorong produksi industri hilir logam. ”Secara tidak langsung penyerapan bahan atau produk hulu logam bisa meningkat,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo