Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERBANKAN
Laba Lima Bank Naik
LIMA bank nasional meraih kenaikan laba year on year pada kuartal ketiga tahun ini. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), dan Bank Permata memperoleh peningkatan laba pada kisaran 25 hingga 28 persen, sedangkan keuntungan Bank Mandiri dan Bank CIMB Niaga meningkat masing-masing 16 dan 19 persen.
Dalam laporan kinerja keuangan periode September 2009, Bank Permata meraih laba bersih Rp 500 miliar atau tumbuh 28 persen dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian hampir setara ditunjukkan BCA, yang meraup laba bersih Rp 5,1 triliun atau naik 27,3 persen. Adapun BRI mencatat pertumbuhan 25,08 persen atau senilai Rp 5,3 triliun. Pada periode yang sama, CIMB Niaga memperoleh laba bersih Rp 1,2 triliun dan Bank Mandiri Rp 4,6 triliun.
Kenaikan laba bank-bank nasional ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit yang berkesinambungan, pertumbuhan aset, serta keuntungan dari pendapatan operasional lainnya. Menurut Jahja Setiaatmaja, Wakil Direktur Utama BCA, hingga akhir September 2009 portofolio kredit mereka mencapai Rp 112,7 triliun atau naik 6,8 persen. ”Kami akan meningkatkan kucuran dana kredit pada triwulan keempat 2009 ini,” katanya.
Adapun Agus Martowardojo, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan kenaikan laba triwulan ketiga perusahaannya didorong oleh kenaikan laba operasional perseroan, yang disokong oleh pendapatan berbasis biaya. Selain itu, Mandiri mencatat pertumbuhan kredit hingga 15,7 persen pada triwulan ketiga tahun ini.
INVESTASI
Semen Gresik Bangun Dua Pabrik
PT Semen Gresik Tbk. mengalokasikan US$ 774 juta untuk membangun dua pabrik, di Tonasa, Sulawesi Selatan, dan di Tuban, Jawa Timur. Masing-masing pabrik berkapasitas 2,5 juta ton per tahun. Ini merupakan bagian dari upaya mencapai target produksi 25 juta ton pada 2012.
Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Soetjipto, di Jakarta, Kamis pekan lalu mengatakan pabrik di Sulawesi Selatan ditargetkan rampung 2011, sedangkan di Jawa Timur diharapkan kelar pada 2012. Perseroan mendapat pinjaman dari sindikasi perbankan Rp 3,5 triliun untuk membiayai pabrik Tonasa. Pabrik di Tuban sebagian besar akan dibiayai dengan dana internal. ”Dana eksternal hanya 3 persen,” kata Dwi.
Hingga triwulan ketiga 2009, PT Semen Gresik telah menjual 12,9 juta ton semen, turun 4,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, laba bersih Semen Gresik meningkat 34,4 persen dibanding periode yang sama 2008. Sampai triwulan ketiga, laba yang diperoleh mencapai Rp 2,4 triliun. Menurut Dwi, ini merupakan dampak efisiensi.
USAHA KECIL
Dana KUR Naik
PEMERINTAH berencana meningkatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp 15 triliun menjadi Rp 20 triliun per tahun. Untuk keperluan itu, dikucurkan dana penjaminan dari anggaran negara Rp 2 triliun per tahun. Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka National Summit 2009 di Jakarta pekan lalu. Dalam lima tahun ke depan, kredit untuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah mencapai Rp 100 triliun. ”Dengan upaya itu, pengusaha kecil ibarat tak diberi ikan lagi, melainkan diberi kail dan bahkan perahunya,” katanya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah Sandiaga Uno meminta pemerintah mendorong perbankan mempermudah syarat kredit ini. Aturan seperti pengecekan Bank Indonesia, larangan penerima KUR tidak menerima kredit dari bank lain, serta larangan mempercepat pembayaran harus dihilangkan. ”Relaksasi persyaratan itu bisa menambah cakupan nasabah KUR. Tak hanya dua juta pengusaha, tapi menjadi lima hingga sepuluh juta,” katanya.
EKSPOR
Naik Lima Persen
MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu menargetkan ekspor sektor riil tahun depan bisa naik lima persen. Angka ini cukup optimistis dibanding prediksi pertumbuhan ekspor tahun ini. Pada April lalu, pertumbuhan ekspor secara volume diprediksi minus 10 persen sampai nol persen akibat krisis ekonomi global. ”Tahun depan ekspor nonmigas bisa naik,” kata Mari di acara Trade Expo Indonesia, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (28 Oktober).
Namun Mari belum bisa memproyeksikan besaran kenaikan berdasarkan nilai dan volume karena belum ada proyeksi harga komoditas. Menurut Mari, komoditas masih jadi andalan, yakni minyak kelapa sawit. Selain itu, masih ada batu bara. Kinerja ekspor bisa naik karena dua negara konsumen, yaitu Cina dan India, dalam posisi pertumbuhan ekonomi yang baik. Pertumbuhan ekonomi Cina diprediksi 9 persen dan India 7-8 persen.
PERBANKAN
14 Bank Turunkan Bunga
SEBANYAK 14 bank nasional sepakat menurunkan suku bunga kredit secara bertahap dalam tiga bulan ke depan. Kesepakatan itu diawali dengan pengurangan suku bunga deposito hingga 150 basis point atau maksimal 8 persen, sehingga bunga kredit bisa berada di kisaran 12 persen. ”Kami meminta spread antara suku bunga deposito dan kredit tidak lebih tinggi daripada kuartal pertama 2008 atau sebelum krisis,” kata pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Jakarta pekan lalu.
Penurunan bunga kredit itu disepakati antara lain oleh Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BCA, Bank Danamon, dan Bank Permata. Rencananya, Bank Indonesia akan memanggil bank asing untuk menjelaskan kesepakatan itu, sekaligus meminta mereka melakukan hal serupa. Penurunan bunga deposito diharapkan bisa mengurangi biaya dana perbankan, sehingga bunga kredit ikut berkurang dan penyaluran kredit bertambah.
Direktur Keuangan BTN Saut Pardede mengatakan banknya akan menurunkan suku bunga kreditnya 1,5 persen mulai 1 November mendatang. Dengan kebijakan itu, bunga kredit kepemilikan rumah turun dari 13 persen menjadi kurang dari 12 persen. ”Kami berharap upaya ini memberi stimulus pada pertumbuhan ekonomi,” katanya.
PERTAMBANGAN
Antam Produksi Cincin
PT Antam Tbk. mengeluarkan produk emas murni dalam bentuk cincin. Peluncuran perhiasan sebagai alat investasi ini dilakukan dalam Surabaya International Jewellery Fair di Surabaya, Jawa Timur, pada 30 Oktober-2 November 2009. Sekretaris Perusahaan Bimo Budi Satriyo mengatakan, pada tahap perdana ini, Antam menampilkan 24 desain. ”Masih ada 226 desain lain yang telah disiapkan,” kata Bimo dalam siaran persnya, Jumat pekan lalu.
Melalui perhiasan diharapkan ketertarikan masyarakat untuk berinvestasi emas, terutama emas murni, meningkat. Saat ini Antam Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia telah memproduksi dan menjual emas dengan tingkat kemurnian 99,99 persen, dengan sertifikasi London Bullion Market Association, sehingga dapat diperdagangkan di pasar internasional.
INVESTASI
Indonesia Butuh Rp 2.100 Triliun
INDONESIA memerlukan investasi Rp 2.100 triliun per tahun untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan salah satu sumber modal yang diandalkan adalah anggaran pendapatan dan belanja negara. Namun, dari sekitar Rp 1.000 triliun anggaran negara, belanja modal cuma 10-15 persen. Karena itu, dibutuhkan partisipasi swasta.
”Kalau ini terjadi dalam lima tahun berturut-turut, pengangguran dan kemiskinan berkurang,” katanya saat membuka National Summit di Jakarta, Kamis pekan lalu. Pemerintah juga menetapkan target pengangguran akan diturunkan menjadi 5-6 persen dan kemiskinan menjadi 8-10 persen. Untuk itu, Presiden menegaskan strategi triple track tetap berlaku, yaitu pro-growth, pro-poor, dan pro-job. ”Mungkin target perekonomian tetap tumbuh, tapi apa artinya kalau kesenjangan juga tinggi,” katanya.
OBLIGASI NEGARA
Penyerapan Sukuk Rp 200 Miliar
PEMERINTAH memutuskan hanya menyerap lelang sukuk Rp 200 miliar dari jumlah penawaran yang masuk Rp 4,173 triliun. Tiga seri lelang sukuk yang diserap antara lain IFR0003, IFR0004, dan IFR0005.
Departemen Keuangan, Selasa pekan lalu, dalam siaran persnya menyebutkan sukuk IFR0005 mendapat penawaran tertinggi dalam sistem lelang Bank Indonesia, yaitu Rp 1,614 triliun dengan imbal hasil terendah 10,75 persen dan tertinggi 11,75 persen. Disusul seri IFR0003 Rp 1,421 triliun dan IFR0004 Rp 1,138 triliun.
Dengan asumsi penetapan penyerapan Rp 200 miliar, imbal hasil rata-rata ketiga sukuk 9,59 persen dengan tingkat imbalan atau kupon 9,25 persen. Ketiga seri tersebut diterbitkan pada 29 Oktober 2009 dan jatuh tempo pada 15 September 2015. Pemerintah akan membayar imbalan pada 15 Maret dan 15 September 2010.
KELISTRIKAN
PLN Garap Sambungan Listrik ke Malaysia
PT Perusahaan Listrik Negara menjalin kerja sama sambungan interkoneksi listrik dengan Tenaga Nasional Bhd., perusahaan listrik Malaysia. Pembangunan jaringan yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan wilayah Malaysia ini diperkirakan menelan dana US$ 300 juta.
Menurut Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono, perusahaannya meneken perjanjian awal kerja sama dengan Tenaga Nasional akhir pekan lalu. Dalam kerja sama ini, PLN akan menghantarkan listrik 300 megawatt ke Malaysia pada siang hari, sedangkan Tenaga Nasional akan menyalurkan daya dengan kapasitas yang sama pada malam hari.
”Dengan cara ini, kami bisa menghemat pemakaian bahan bakar minyak saat beban puncak atau malam hari Rp 1.300 per kilowatt hour,” ujarnya. Sekalipun skema pendanaan belum ditentukan, PLN dan Tenaga Nasional akan membuat perusahaan gabungan untuk proyek tersebut. Ditargetkan sambungan interkoneksi ini selesai pada 2015.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo