Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen Ekonomi

31 Agustus 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perpajakan
Tax Holiday Untuk Empat Perusahaan

MENTERI Perindustrian Saleh Husin memastikan empat perusahaan mendapatkan fasilitas pengurangan pajak (tax holiday). Keempat perusahaan itu adalah PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Energi Sejahtera Mas, dan PT OKI Pulp and Paper. "Persyaratan diringankan untuk menarik investasi sebanyak mungkin," kata Saleh di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Ia menjelaskan, empat perusahaan lain sedang dibahas untuk diberi fasilitas, yakni PT Caterpillar Indonesia Batam, PT Feni Halim, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, dan PT Synthetic Rubber Indonesia. Dua perusahaan lain telah mengajukan, tapi belum dibahas, yaitu PT Sulawesi Mining Investment dan PT Indorama Polycherm Indonesia. "Pertimbangannya bukan hanya sektor, tapi juga besaran investasinya," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Menurut dia, tax holiday hanya pemanasan. Pemerintah akan meluncurkan paket kebijakan ekonomi baru yang lebih komprehensif. Isinya bukan hanya insentif fiskal dan dampaknya akan lebih besar ke perekonomian. Tujuannya mendorong ekspor serta menambah daya tahan dan daya beli masyarakat.


Minyak Dan Gas
Lifting Minyak Diprediksi Di Bawah Target

KEPALA Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Amien Sunaryadi mengatakan penerimaan negara dari sektor minyak tak bisa mencapai target. Lifting minyak diperkirakan lebih rendah daripada asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 sebesar 825 ribu barel per hari. "Perkiraannya cuma 812 ribu barel per hari," ujarnya di Jakarta, Rabu pekan lalu. Kendala utama, kata dia, terjadi di Lapangan Banyu Urip sehingga produksi tertunda satu setengah bulan.

Hingga 31 Juli 2015, lifting minyak tercatat 756 ribu barel per hari. Sedangkan gas 6.609 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari target 6.835 mmscfd. Lembaga ini juga mencatat realisasi cost recovery mencapai US$ 9,87 miliar atau 70,5 persen dari target US$ 14 miliar. Sementara itu, realisasi penerimaan negara US$ 9,15 miliar dari target US$ 14,99 miliar.

Menurut Amien, penurunan penerimaan negara salah satunya karena harga minyak mentah dunia anjlok dari kisaran US$ 100 menjadi US$ 43,7 per barel. Pekan lalu, Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati target lifting untuk RAPBN 2016 sebesar 830 ribu barel per hari. l


Infrastruktur
Jalan Tol Trans Sumatera Terhambat Lahan

PEMBANGUNAN jalan tol Trans Sumatera mengalami kendala pembebasan tanah. Direktur Utama PT Hutama Karya Tbk I Gusti Ngurah Putra menyebutkan konstruksi ruas Medan-Binjai baru berjalan 5,4 persen. "Harapan kami pembebasan selesai 2015 akhir," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Masalah lahan juga terjadi di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar. Ia menjelaskan, perusahaan baru bisa mengerjakan proyek di tanah milik PT ASDP dan PTPN sepanjang 2,9 kilometer. "Proses pembebasan masih berlangsung," katanya.

Adapun pembangunan ruas Palembang-Indralaya terhambat urusan teknis. Pembangunan ruas Binjai, yang menggunakan sistem pakem, menyebabkan konstruksi baru bisa berjalan Agustus ini. Sedangkan ruas Riau-Dumai pada tahap pembahasan rencana bisnis, yang diperkirakan rampung tahun ini. L


BUMN
Anggota Direksi Pln Akan Ditambah

PEMERINTAH akan memperkuat manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan menambah anggota direksi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengungkapkan nanti direksi akan dibagi berdasarkan fungsi korporasi dan fungsi regional. "Penambahan direksi ini sedang dikaji Menteri BUMN," ujarnya di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Sudirman mengungkapkan hal itu setelah melaporkan perkembangan program percepatan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt kepada Presiden Joko Widodo. Ia menambahkan, Kementerian juga berencana menata ulang Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik, menyesuaikan antara kebutuhan listrik di daerah dan program pembangunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus