Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana pemerintah menerbitkan surat utang atau obligasi negara pada 28 September tetap berjalan. Reaksi pasar yang positif atas pemilihan presiden putaran kedua lalu menjadi salah satu pendorongnya. Bahkan pemerintah membuka kemungkinan nilai obligasi itu bertambah.
Obligasi negara yang akan diterbitkan itu senilai Rp 2,5 triliun dengan tingkat bunga tetap sekitar 11 persen. Nominal per unit obligasi itu mencapai Rp 1 juta. Lelang obligasi negara seri FR0026 ini akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan oleh Bank Indonesia. Hingga kini, pemerintah sudah menerbitkan obligasi Rp 22,8 triliun dari target Rp 32,5 triliun. "Kalau harga yang ditawarkan calon pembeli bagus, kami bisa menaikkannya sedikit," kata Menteri Ke-uangan Boediono pekan lalu.
Hanya, dia menambahkan, keputusan menambah nilai obligasi itu bergantung pada laporan dari tim surat utang negara mengenai harga yang ditawarkan. Menurut dia, pasar memuji dan merespons dengan baik pelaksanaan pemilihan presiden yang berjalan aman. Ini ditunjukkan dengan harga indeks saham gabungan yang naik. "Saya kira yield (tingkat pengembalian hasil) obligasi juga baik," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo