Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
International Finance Corporation (IFC), lengan Bank Dunia yang bergerak di bidang pembiayaan swasta, berencana membuka fasilitas pinjaman baru hingga US$ 210 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun pada tahun 2005. Dengan rencana penambahan pinjaman tersebut, investasi IFC di Indonesia akan mencapai US$ 500 juta (Rp 4,5 triliun). "Itu total pinjaman setelah dikurangi pinjaman yang telah dikembalikan, yaitu US$ 380 juta," ujar German Vegarra, Country Manager IFC untuk Indonesia, Kamis pekan lalu.
Vegarra menyebut fasilitas baru ini tak lepas dari membaiknya iklim politik Indonesia, yang ditandai dengan pemilihan presiden yang berlangsung damai. "Kami menyadari presiden yang terpilih punya tantangan berat. Kami ingin mendukung agenda pemerintah (baru) menciptakan lapangan kerja," tutur Vegarra.
Selama tahun 2004, IFC menyalurkan dana US$ 132 juta, di antaranya berupa pinjaman ke PT Bank Buana dan PT Bank NISP Tbk. Tahun depan, Vegarra menyebut IFC akan membuat komitmen di sektor finansial, usaha kecil menengah, sektor infrastruktur, serta sejumlah sektor riil. Di seluruh dunia, Indonesia merupakan negara ke-8 yang memperoleh komitmen terbesar dari IFC. Sedangkan di tingkat Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua setelah Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo