Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pasar Pariaman Akan Direvitalisasi karena Sudah Tak Layak

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kondisi Pasar Pariaman saat ini perlu direvitalisasi.

14 Desember 2018 | 13.15 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memeriksa kualitas beras medium Bulog seharga Rp 8.950 per kg saat sidak di Pasar Astanaanyar, Bandung, Jumat, 1 Juni 2018. Pada sidak kali ini, Enggartiasto mendatangi tiga pasar tradisional di Bandung. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kondisi Pasar Pariaman saat ini perlu direvitalisasi. Hal itu dia sampaikan saat memantau harga dan stok barang kebutuhan pokok di Pasar Pariaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kondisi Pasar Pariaman saat ini sudah tidak layak. Kondisi ini juga disebabkan akibat gempa yang terjadi pada tahun 2009. Untuk itu, Kemendag akan mengirim surat permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengalokasikan anggaran guna merevitalisasi Pasar Pariaman," kata Enggartiasto dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 Desember 2018.

Menurut Enggartiasto Pasar Pariaman direncanakan dapat direvitalisasi pada 2019. Revitalisasi pasar akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pasar Pariaman terletak di tengah kota Pariaman, Kecamatan Pariaman Tengah. Pasar itu merupakan pasar utama dan terbesar di Kota Pariaman yang menjual komoditas primer kebutuhan bahan pokok sehari-hari bagi keperluan penduduk setempat. Pasar yang berada di atas lahan seluas 4.546 meter persegi dengan luas bangunan 4.500 meter persegi ini, menampung 265 pedagang.

Sementara itu, kata Enggartiasto, hasil pantauan harga bahan pokok di Pasar Pariaman menunjukkan harga stabil dan pasokan menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 cukup.

Harga beras lokal terpantau sebesar Rp 10.500 per kilogram, gula pasir Rp 11.000-Rp12.000 per kg, minyak goreng curah Rp 8.100 per liter, daging sapi Rp 130.000 per kg, daging ayam Rp 24.000 per kg, telur ayam ras Rp 21.000 per kg.

Sedangkan cabe merah keriting Rp 35.000 per kg, bawang merah Rp 28.000 - Rp 30.000 per kg, dan bawang putih Rp 16.000-Rp18.000 per kg.

Harga gula pasir, minyak goreng curah, bawang merah, daging ayam, dan telur ayam dijual dengan harga di bawah atau sama dengan HET dan harga acuan. Sedangkan, komoditas yang harganya naik yaitu cabe merah keriting.

"Kenaikan disebabkan oleh putusnya jembatan antara Padang Panjang dan Pariaman, sehingga pasokan cabai di Pariaman tidak bisa ditambahkan dari Padang Panjang," kata Enggartiasto.

Simak berita tentang pasar hanya di Tempo.co



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus