Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemerintah Masih Nego Bunga Utang Kereta Cepat Whoosh ke Cina, Wamen BUMN: Sekitar 3,6-3,7 Persen

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah Indonesia masih menegosiasi bunga utang atas cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke pemerintah Cina

4 Oktober 2023 | 08.03 WIB

Sejumlah penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat menunggu keberangkatan di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu, 20 September 2023. Masyarakat tampak antusias menjajal KCJB secara gratis selama uji coba tahap pertama ini. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Sejumlah penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat menunggu keberangkatan di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu, 20 September 2023. Masyarakat tampak antusias menjajal KCJB secara gratis selama uji coba tahap pertama ini. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah Indonesia masih menegosiasi bunga utang atas cost overrun (pembengkakan biaya) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh ke pemerintah Cina. Kedua negara telah menyepakati cost overrun proyek yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC sebesar US$ 1,2 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Bunganya kisarannya 3,5-4 persen, lagi negosiasi,” ujar Kartika di Kantor InJourney, Sarinah, Jakarta Pusat, pada Selasa, 3 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, final term sheet (lembar kerja akhir) akan segera dikeluarkan, karena bergantung dengan penjaminannya. Dia menargetkan bahwa lembar kerja akhir akan dikeluarkan pekan ini. “Tapi bunganya sekitar 3,6-3,7 persen, lah,” ucap pria yang akrab disapa Tiko tersebut.

Penjaminan tersebut diatur dalam diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 tahun 2023 yang diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Di mana pemerintah memberikan jaminan atas utang untuk menutupi cost overrun percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Namun, terbitnya aturan tersebut dinilai telah melenceng dari perencanaan dan justru merugikan Indonesia. Awalnya, proyek ini digadang-gadang akan menguntungkan Indonesia. Namun, ternyata proyek kereta cepat justru menyisakan beban negara karena utang ke Cina dikenakan bunga cukup tinggi dan belakangan mesti dijamin oleh negara.

Hal itu disampaikan oleh ekonom, yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono. Menurut Yusuf, penandatanganan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89 Tahun 2023, telah membuat Indonesia benar-benar masuk dalam jebakan utang Cina.

“Pemerintah terpaksa menuruti seluruh keinginan pihak Cina agar proyek ini selesai dan tidak mangkrak,” ujar dia melalui pesan WhatsApp Rabu, 20 September 2023.

Selanjutnya: Yusuf mengatakan penjaminan itu justru membebani ...

Yusuf mengatakan penjaminan itu justru membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena bunga yang ditentukan cukup tinggi. “Penjaminan atas utang proyek kereta cepat dari Cina ini akan memberi tambahan beban tidak kecil terhadap APBN karena utang ke Cina dikenakan bunga hingga 3,4 persen,”

Dia juga bahkan membandingkan penjaminan ini berbeda jauh dari tawaran Jepang. Awalnya, berdasarkan perhitungan Jepang, nilai investasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah US$ 6,2 miliar atau sekitar Rp 91 triliun di mana 75 persen akan dibiayai Jepang dengan bunga pinjaman 0,1 persen per tahun.

Di tengah jalan, Cina masuk dengan tawaran nilai investasi lebih murah yaitu US$ 5,5 miliar atau sekitar Rp 81 triliun di mana 40 persen investasi Cina dengan bunga 2 persen per tahun dengan skema business to business. Akhirnya, pemerintah Indonesia memilih Cina untuk mengerjakan proyek tersebut.

Belakangan, terjadi cost overrun sehingga duit untuk pembangunan kereta cepat tersebut menjadi di atas Rp 100 triliun. Sehingga dibutuhkan suntikan dana tambahan yang dipinjam dari China Development Bank dengan dengan bunga 3,4 persen per tahun.

Menurut Yusuf, mahalnya biaya dan tingginya bunga pinjaman tidak sebanding dengan nilai profit dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, tingkat kebutuhan publik terhadap kereta cepat Jakarta-Bandung belum tinggi sehingga moda transportasi ini diprediksi akan sepi penumpang jika harga tiketnya mahal. Namun, jika tiket diturunkan akan tetap butuh waktu lama untuk balik modal. Jika tiket diberi subsidi akan menambah beban keuangan pemerintah.

AMELIA RAHIMA SARI | AKHMAD RIYAD | MOH KHORY ALFARIZI

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus