Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman Sosial

Laju perekonomian mulai melambat.

16 Maret 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang daging sapi di Pasar Jatinegara, Jakarta, 5 Maret lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal dampak penyebaran virus corona (Covid-19) bakal melambatkan laju perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Perlambatan perekonomian terlihat dari rapor perdagangan, baik ekspor maupun impor Indonesia, yang jeblok sepanjang dua bulan terakhir. "Sudah 100 negara lebih yang terkena virus corona, berkaca pada krisis Lehman Brothers 2009 dan pertumbuhan negara turun ke 4,7 persen," ujarnya akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah menyiapkan kebijakan fiskal yang bakal difokuskan kepada jaring pengaman sosial atau social safety net. Berbagai program jaminan sosial disiapkan seperti menambah bantuan sosial kepada 15 juta keluarga penerima manfaat dari semula Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu yang berlaku sejak awal bulan? Yang terbaru, kata Sri Mulyani, pemerintah membebaskan pajak penghasilan para karyawan yang tergolong dalam pajak penghasilan Pasal 21 selama enam bulan per April mendatang.

Menurut dia, fenomena virus corona ini, dalam diskusi internasional seperti G-20, sudah dalam tahap gawat. Skenario awal pelemahan ekonomi Cina bakal berlanjut dan berpotensi memicu resesi pada kuartal kedua tahun ini. Pelemahan ekonomi Cina bakal berimbas ke perekonomian negara lain, seperti Amerika dan Jepang. "Kami jaga dampak sosialnya, karena kalau mau jujur, kebijakan globalnya masih mempelajari dampak ini," kata Sri Mulyani.

Tak kurang dampak langsung dan tak langsung pandemi virus corona diperkirakan mencapai Rp 158 triliun terhadap keuangan negara. Angka tersebut berasal dari berbagai stimulus pemerintah, tak hanya di bidang ekonomi tapi ada juga berbagai keringanan di sektor kesehatan. "Skenario defisit juga meningkat menjadi 2,5 persen atau bertambah Rp 125 triliun," ujar Sri Mulyani.

Presiden Joko Widodo legawa jika perekonomian negara bakal meleset dari target lagi tahun ini. Untuk mengerem perlambatan, dia meminta para pembantunya untuk menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok. "Pemerintah juga akan terus mencari langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi beberapa dampak ini," kata Jokowi.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sudah melakukan rapat koordinasi terbatas ihwal pangan. Ada beberapa produk komoditas yang akan jadi fokus pemerintah. Pelbagai pangan tersebut adalah beras, daging sapi dan kerbau, gula, minyak goreng, serta daging ayam. "Saat seperti ini menjaga inflasi menjadi hal yang harus dipantau," katanya.

 

Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Tutum Rahanta, mengatakan belanja kebutuhan pokok menjadi sedikit alasan masyarakat untuk berbelanja di pusat belanja. Okupansi pusat perbelanjaan sudah jeblok di atas 10 persen dari awal bulan ini. "Supermarket masih agak ramai, tenant lainnya sudah mulai turun pengunjungnya," kata Tutum.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Roeslani mengatakan para pelaku industri pangan dan makanan sebenarnya sanggup menjamin pasokan pangan masyarakat. Namun dia mengkritik kebijakan Kementerian Perdagangan yang birokrasinya lambat dalam kebijakan importasi pangan penting, seperti gula, bawang, dan daging. "Harga pangan keburu naik," katanya.

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance, Ahmad Heri Firdaus, menyebutkan karut-marut perekonomian dalam negeri akibat virus corona menjadi bukti lemahnya laju industrialisasi. "Padahal kalau industri barang jadi dan bahan baku dalam negeri maju, gejolak ekonomi global justru menjadi peluang para pelaku dalam negeri."

ANDI IBNU

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus