Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemuda Bandung Bikin Sepatu Kulit dari Ceker Ayam

Kulit ceker ayam bisa dijadikan bahan pembuat sepatu.

6 Desember 2017 | 09.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di rumah industri sepatu di kawasan Setia Budi, Jakarta, 4 Juni 2017. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dinilai sangat mendukung untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ceker atau kaki ayam tidak hanya untuk dimakan. Pemuda di Bandung, Nurman Farieka Ramdhany, 22 tahun, menjadikan kulit ceker ayam sebagai bahan pembuat sepatu. Ia memproduksinya berdasarkan pesanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kulit ceker ayam itu dibuat menjadi sepatu untuk lelaki dan perempuan dewasa. "Ketebalan kulit ceker ayamnya 1-2 milimeter," kata Nurman saat dihubungi, Selasa, 5 Desember 2017. Agar bisa menjadi bahan sepatu, kulit ceker ayam itu dirangkai dengan cara dijahit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun terkesan tipis dan mudah sobek, ia dan tim mengolahnya agar kuat dan layak menjadi bahan sepatu. Faktor motif ceker ayam yang berbeda membuat keunikan lain, yaitu sepasang sepatu akan tampak berbeda motif walau berwarna sama.

Sebuah sepatu, menurut Nurman, memerlukan kulit dari 22 ceker ayam. Jadi sepasang sepatu perlu dua kali lipatnya. Proses pembuatan sepatu dan pengupasan kulit ceker dilakukan secara manual, sehingga penyelesaian sepasang sepatu lebih dari sepekan. "Saya tertarik membuatnya karena unik dan belum ada yang membuatnya," ujarnya.

Ide pemakaian kulit ceker ayam berasal dari ayahnya, yang pernah menjajal kelayakannya pada 15-20 tahun lalu. Proses itu setahun lalu kembali diulang untuk menjadi bahan baku sepatu. Kulit ceker ayam diwarnai emas, cokelat, merah, biru, dan hijau. Eksperimennya itu berlangsung selama setahun sejak awal 2016.

Dibantu tiga pekerja di bagian produksi, pembuatannya berlangsung di rumahnya di Jalan Mohammad Toha, Bandung. Selain memakai kulit ceker ayam, produksi sepatunya lebih dulu memakai bahan kanvas khusus.

Rata-rata dalam sebulan pesanan sepatu ceker ayamnya sebanyak satu-dua pasang. Sepasang sepatu itu dibanderol Rp 700 ribu-2 juta. Pemesannya berasal dari luar Kota Bandung, seperti Jakarta, Semarang, dan Kalimantan.

ANWAR SISWADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus