Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pendidikan Saja Tak Cukup, Ini Kiat Sukses Hotman Paris Hutapea

Pengacara Hotman Paris Hutapea mengungkap kiat suksesnya jadi pengacara hingga bisa hidup mewah.

27 Februari 2019 | 13.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hotman Paris Hutapea di luar kantornya, Jakarta, 16 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Hotman Paris Hutapea tak bisa dilepaskan dari kemewahan, mulai dari pakaian, mobil, aset tidak bergerak, sampai gaya liburannya. Kemewahan ini bisa ia dapatkan karena kesuksesannya sebagai pengacara. Tapi tak semua pengacara bisa mencapai kesuksesan besar seperti Hotman Paris. Apa rahasianya?

Baca: Pakai Barang Mahal, Hotman Paris Harap Lawan jadi Keder

"Bisa sukses jadi lawyer adalah biologis bawaan," katanya kepada Tempo pada 2018 silam. 

Hotman merasa memang sudah berbakat menangani berbagai perkara di meja hijau. Ia juga merasa mudah menjawab bahkan refleks berdebat karena memang sudah mengalir alami bakat di dalam dirinya.

"Dulu saya punya asisten lulusan Amerika Serikat, bukan orang Batak. Kalau dikasih data dia pintar analisa. Saat data berubah, pusing dia. Kalau orang Batak, secara biologis sudah memenuhi berbagai syarat," kata Hotman Paris Hutapea.

Selain sudah merasa diuntungkan dari sisi genetika, Hotman menambahkan bila ingin menjadi pengacara sesukses dirinya, penting sekali menguasai ilmu hukum dan juga Bahasa Inggris. Menurutnya, pendidikan formal seseorang tidak perlu tinggi-tinggi, cukup hingga strata satu saja. "Pengetahuan dari kampus itu cuma kurang dari 5 persen," katanya.

Namun pendidikan formal yang rendah perlu diasah dengan magang dan bekerja di kantor pengacara besar. Hal itu dilakukannya. Hotman Paris mengaku pernah magang di kantor pengacara di Australia. Sebagai asisten pengacara bule, ia dilatih melakukan riset ke berbagai tempat.

"Pengacara itu modal awalnya jam terbang. Saat magang dulu, sering nangis jadi kacung bule, bikin memo capek-capek malah dirobek-robek. Bikin perjanjian untuk perusahaan tapi dimaki-maki. Bule tidak ada basa basi, saya dilatih mental," katanya.

Syarat terakhir yang penting dimiliki untuk menjadi pengacara ala Hotman adalah nyali. Hotman menilai hal itu menjadi yang utama. "Kalau kamu tidak berani mengutarakan pendapat kamu ya lewat. Nyali itu penting untuk marketing," katanya.

Hotman Paris mengatakan kerja keras pun menjadi kunci suksesnya. Di saat kebanyakan orang masih di rumah dan menikmati waktu bersama keluarga dan pasangan, Hotman sudah di kantor. "Saya memang pekerja keras, paling enak bekerja subuh. Inspirasi lebih banyak," katanya.

Pengalamannya selama 30 tahun itu membuatnya bisa mewakili perusahaan raksasa dan berdebat di arbitrase internasional. "Agar bisa kaya, uang ada di bisnis perkara pailit hitungan 60 hari sudah bisa dapet honor Rp 3-5 miliar sambil tutup mata. Kalau perkara cerai (hanya dapat) Rp25-50 juta itu pun bertahun-tahun," katanya.

Baca: 4 Mobil Hotman Paris Hutapea, Mobil Rp 10 Miliar Dibayar Tunai

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | DIKO OKTARA | KORAN TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus