Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih mengatakan, layanan penerbangan umrah dari Bandara Kertajati di Majalengka ditargetkan mulai September 2019.
Baca juga: Sejumlah Pemberangkatan Umrah Akan Digeser ke Bandara Kertajati
“Kita akan mulai start pasca musim haji selesai, dan sudah ada penerbangan umrah. September kira-kira,” kata dia selepas pertemuan bersama perwakilan pengelola travel umrah yang difasilitasi Kementerian Agama di Bandung, Kamis, 9 Mei 2019.
Singgih mengatakan, pertemuan dengan perwakilan 60 pengelola travel umrah untuk memastikan kesediaan memberangkatkan umrah dari Bandara Kertajati. Fokus pasar jamaah umrah yang digarap berasal dari daerah seputar bandara di antaranya Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, serta daerah d Jawa Tengah bagian barat. “Kalau untuk maskapai kita serahkan pada Kementerian Perhubungan mana yang diberikan izin rute,” kata dia.
Sejumlah persiapan tengah digeber di antaranya membangun fasilitas check-in khusus, hingga lounge khusus jamaah umrah di terminal Bandara Kertajati ditargetkan rampung sebelum September 2019. “Area lounge umroh berada di lantai 4, kapasitasnya untuk 300 orang. Pengerjaannya akan dimulai sebentar lagi,” kata Singgih.
Singgih mengatakan, BIJB juga sudah menekan kerja sama dengan 12 perusahaan travel untuk melayani calon penumpang yang hendak menuju Bandara Kertajati dari sejumlah kota di Jawa Barat diantaranya dari Purwakarta, Kuningan, Sumedang, Indramayu, hingga Tasikmalaya. “Kerja sama dengan 12 perusahaan travel itu efektif per 15 Mei sudah jalan. Menyesuaikan dengan jadwal penerbangan,” kata dia.
Sertifikasi penggunaan perpanjangan runway Bandara Kertajati hingga 3 ribu meter dijadwalkan tuntas pada Juni ini. “Sertifikasi akan selesai dengan begitu bisa dilakukan penerbangan direct dari Kertajati ke Madinah. Umrah September diharapkan sudah bisa direct menuju Madinah,” kata Singgih.
Singgih mengatakan, sejumlah insentif juga ditawarkan pada pengelola travel umrah yang bersedia memberangkatkan jamaah umrah dari Bandara Kertajati. Di antaranya cash-back 50 persen untuk biaya Passanger Services (PSC). “PSC atau airport tax itu sebagian akan kita kurangi, bagian dari insentif,” kata dia.
Ketua Forum Komunikasi DandSilaturahmi Pengelola Travel Haji dan Umrah (FKS Patuh) Jawa Barat, Wawan Ridwan Misbach mengatakan, pasar jamaah umrah dari Jawa Barat setahun bisa menembus 300 ribu orang. “Umrah itu Cuma 7 bulan, kurang lebih 40 ribu orang sebulannya,” kata dia.
Wawan mengatakan, pengalihan penumpang menuju Bandara Kertajati bisa dilakukan asalkan tidak ada biaya tambahan yang harus ditanggung pengelola. “Dari sudut kita penumpang sudah ada, tinggal kita alihkan saja kalau bicara penumpang. Tapi ada tidak cost yang harus kita tambah. Tiket juga, paling tidak harganya sama dengan Jakarta,” kata dia.
Wawan mengaku, pengelola travel bersedia memindahkan dengan sejumlah syarat. Di antaranya sudah tersedia fasilitas transit bagi jamaah umrah, fasilitas kesehatan bandara, termasuk soal tarif tiket yang kompetitif. “Kalau dari Kertajati satu hari satu pesawat rasanya tidak sulit,” kata dia.
Di pertemuan tersebut, Senior Sales Manager Saudi Airlines, Ramhat Syam mengatakan, jamaah umrah terbesar dari Indonesia yang menggunakan layanan penerbangan maskapainya berasal dari Jawa Barat. Maskapainya menyanggupi menyediakan pesawat untuk melayani umrah dari Bandara Kertajati asalkan izin rute penerbangan diberikan Kementerian Perhubungan. “Kalau memang sudah siap, mohon dibantu,” kata dia.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Kementerian Agama, Arfi Hartim mengatakan, Kementerian Agama berharap akhir tahun ini sudah bisa dimulai layanan penerbangan umrah dari Bandara Kertajati. “Kami berharap nanti di BIJB mudah-mudahan di awal musim 1441 Hijriah itu sudah bisa memberangkatkan umrah sehari sekali,” kata dia, Kamis, 9 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini