Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Perdagangan Perdana tanpa Drama

Harga saham GOTO naik 13 persen pada hari pertama perdagangannya di Bursa Efek Indonesia kemarin. Sebagian investor buru-buru mengambil untung, sebagian lainnya memilih menyimpan saham emiten teknologi tersebut. Analis meminta investor mempertimbangkan kinerja keuangan GOTO.    

12 April 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 11 April 2022. Dok. GoTo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Harga saham GOTO naik 13 persen pada hari pertama perdagangannya di BEI.

  • Kapitalisasi pasar yang besar membuat GOTO menarik.

  • Investor diminta mempertimbangkan nilai kerugian induk Gojek dan Tokopedia itu.

JAKARTA — Rahma Putri, 28 tahun, bergegas melepas saham GOTO setelah harganya memasuki level Rp 400 per lembar. Investor retail ini mengaku khawatir mengalami rugi seperti saat dia membeli saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). "Saya rugi 60 persen lebih dan itu traumatis," tutur pegawai swasta di Jakarta ini, kemarin, 11 April.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Rahma, keputusan kilat itu tak ada dalam rencana awalnya. Sejak awal dia tertarik membeli saham milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk karena perusahaan tampak telah belajar dari pengalaman Bukalapak yang lebih dulu melantai di bursa. GoTo menawarkan saham yang lebih murah serta menyiapkan skema untuk menstabilkan harga di pasar. Namun sikap waspada tak terhindarkan melihat rekam jejak emiten di sektor teknologi. Selain itu, nilai kapitalisasi pasar GoTo yang menembus Rp 400 triliun menjadi pertimbangan menarik diri dari GoTo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai catatan, Bukalapak ditawarkan dengan harga Rp 850 per lembar saat IPO. Nilainya pada pekan pertama sempat menembus level Rp 1.000 per lembar, tapi tak lama anjlok. Hingga saat ini sahamnya masih berada di zona merah. Kemarin, BUKA ditutup di level Rp 328 per lembar.

Pengemudi Gojek membuka aplikasi Tokopedia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Sementara itu, Aqib Abdul Aziz menyebutkan pergerakan saham GoTo cukup memuaskan, meski ekspektasinya menyentuh auto rejection atas tak terwujud. Dia berencana menyimpan saham GoTo dalam jangka panjang selama tidak anjlok lebih dari 10 persen dari harga penawaran awal.

Dia bahkan berencana menambah jumlah kepemilikan saham jika dalam waktu sebulan ini pergerakan sahamnya menarik. "Ini mungkin bisa menjadi salah satu emiten yang bakal saya pegang sampai lima tahun ke depan," kata peneliti di Laboratorium Pengembangan Kota Universitas Diponegoro tersebut.

Aziz menyatakan tertarik dengan emiten di sektor teknologi. Perusahaan yang bakal bertahan di masa depan, menurut dia, berasal dari sektor tersebut. Khusus untuk GoTo, Aziz menilai, perusahaan ini berpotensi tumbuh karena memiliki ekosistem yang terdiri atas transportasi, lokapasar, dan keuangan. Selain itu, GoTo memiliki perlindungan untuk investor retail lewat skema greenshoe.

Skema greenshoe dilakukan perusahaan dengan menunjuk pialang untuk membeli saham GoTo saat harga anjlok. Saham tersebut bisa dibeli dengan harga berapa pun sampai maksimum setara dengan harga yang ditawarkan saat IPO. Dananya berasal dari saham treasury perusahaan. Fleksibilitas ini berlaku selama 30 hari sejak saham terdaftar di bursa.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 11 April 2022. Dok. GoTo

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menyatakan skema greenshoe memang bisa menjaga harga GoTo dari penurunan tajam. Namun dia mengingatkan para investor bahwa skema tersebut dilakukan dengan dana terbatas dan hanya berlaku selama 30 hari. Hans memperkirakan, setelah dua hingga tiga hari perdagangan berlangsung, aksi ambil untung bakal terjadi.

Selain itu, Hans mengingatkan untuk turut mempertimbangkan kinerja keuangan perusahaan. "Investor harus hati-hati untuk jangka panjang karena kerugian GoTo tinggi sekali," tuturnya. Pada 2020, GoTo merugi Rp 16,74 triliun. Total kerugian pada 2021 diperkirakan mencapai Rp 22,8 triliun.

Saham GOTO terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai kemarin dengan penawaran awal Rp 338 per lembar. Sepanjang perdagangan perdananya, saham ini bergerak stabil di zona hijau. Harga saham sempat menyentuh level tertinggi di Rp 416, tapi kemudian menurun. Perdagangan ditutup pada level Rp 382 per lembar atau naik 13 persen. Nilai kapitalisasi pasar GoTo tercatat mencapai Rp 452 triliun.

Vice President PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, mencatat pergerakan saham yang positif dalam perdagangan perdana umumnya berlanjut hingga lima hari kemudian. Namun, dalam kasus GoTo, perlu dicermati bahwa ada kondisi yang berbeda dengan rata-rata emiten lain yang baru IPO. "Baik dari sisi besarnya kapitalisasi dan sisi profitabilitasnya yang masih negatif," tutur dia.

Associate Director PT Fokus Finansial, Janson Nasrial, menuturkan pergerakan saham GoTo pada pekan ini bakal cenderung berada di kisaran Rp 350-380 per lembar. Momentum IPO perusahaan disebutnya kurang kondusif karena inflasi di Amerika Serikat yang terlalu tinggi dan suku bunga obligasi negara dengan tenor 10 tahun yang naik terlalu tajam. "Suku bunga yang meningkat merupakan katalis negatif untuk saham-saham di sektor teknologi," kata dia.

VINDRY FLORENTIN
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus