Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan PT Superintending Company of Indonesia atau PT Sucofindo akan berkantor di Jayapura, Papua, untuk memperlancar proses ekspor langsung dari Pelabuhan Jayapura ke negara tujuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebelumnya ekspor langsung tidak bisa dilakukan di Jayapura karena tidak ada Sucofindo dan (proses) fumigasi. Jadi sekarang karena Sucofindo juga BUMN, jadi sekarang akan ada Sucofindo di sini dan juga Fumigasi, jadi semoga ekspor dari Papua makin meningkat," ujar Menteri Rini di Jayapura, Jumat, 24 Agustus 2018.
Rini yang berbicara seusai meresmikan 16 proyek kemaritiman di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan melespas 35 kontainer kayu olahan yang diekspor ke Shanghai, Cina, menegaskan Papua memiliki banyak komoditi ekspor yang diminati pasar dunia dan BUMN akan berusaha memperlancar arus barangnya.
Rini pun meminta Sucofindo untuk segera merealisasikan permintaan tersebut karena hal tersebut sudah lama disampaikan oleh para pengusaha kayu olahan. "Dua bulan lagi Insya Allah saya akan kembali ke sini untuk memasang listrik di desa. Jadi kalau dua bulan dari sekarang (Sucofindo) itu belum ada, ya keterlaluan," katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (Iswa) Provinsi Papua Daniel Gerden menyambut baik pernyataan Menteri BUMN yang akan menghadirkan Sucofindo di Jayapura.
Daniel mengungkapkan selama ini salah satu hambatan kuantitas pengusaha dalam melakukan ekspor karena belum adanya petugas Sucofindo di Jayapura sehingga ketika hendak mengirim barang, mereka harus mendatangkannya dari Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ekspor itu terkait dengan kesiapan regulasi dan pelayanan. Kalau pelayanan itu berjalan dengan baik, saya kira kesinambungan ekspor itu jangankan per bulan, per minggu juga bisa," katanya.
ANTARA