Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) membentuk satuan tugas (Satgas) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam rangka mengantisipasi lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di masyarakat menjelang periode libur akhir tahun. Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyatakan Satgas tersebut akan aktif beroperasi mulai 16 Desember 2024 sampai dengan 9 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untuk tugas utamanya adalah memastikan kelancaran distribusi BBM, LPG, dan tentunya sebagai antisipasi untuk prediksi puncak arus berangkat Natal pada tanggal 24 Desember dan arus balik Natal pada 28 Desember 2024. Begitu juga antisipasi untuk arus libur Tahun Baru pada 31 Desember dan arus balik pada 4 Januari 2025,” tuturnya dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyampaikan, Pertamina akan memastikan kesiapan stok serta layanan infrastruktur berupa sarana dan prasarana sebagai pendukung penyedia BBM dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). Selain itu, juga dilakukan pemantauan atas ketersediaan BBM dan LPG melalui Data dan Command Center Pertamina.
“Aktivitas ini akan kami monitor lewat IPE di sisi Pertamina Integrated Data Enterprise and Command Center. Yang sekarang akan, mungkin besok akan kami resmikan dan berubah namanya menjadi Pertamina Digital Hub. Di situ kita akan dari upstream, kilang, shipping, sampai pengoperasian new fuel terminal, sampai ke SPBU akan kami monitor dari hari ke hari, supaya memastikan semua proses supply chain ini berjalan dengan baik," tuturnya.
Pihaknya memproyeksikan akan terjadi lonjakan permintaan (demand) di akhir 2024. Menurut perhitungannya, peningkatan permintaan itu terjadi terhadap BBM jenis gasoline (bensin) sebanyak 5 persen dari permintaan pada waktu-waktu normal.
Sementara itu, untuk gasoil (Solar) diproyeksikan terjadi penurunan permintaan sebanyak 3,3 persen dari permintaan normal. “Ini kenapa? Karena mungkin akan ada pembatasan untuk pengangkutan barang umum pada saat Natal dan Tahun Baru,” kata dia.
Lebih lanjut, Simon menjelaskan, melihat aktivitas rumah tangga yang akan meningkat di periode libur Nataru, permintaan untuk LPG juga akan meningkat. Pihaknya memprediksikan peningkatan sebesar 2,7 persen dibanding waktu-waktu normal.
Untuk saat ini, Pertamina menyediakan antara lain 7.786 SPBU, 6.802 Pertashop, 414 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), dan 55 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB).
“Begitu juga dengan 6.478 agen LPG, baik yang produk LPG 3 kilo PSO (subsidi) sebanyak 5.589 dan non-PSO sebanyak 889 (agen). Begitu juga kami siaga dengan 754 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan 156 agen minyak tanah,” kata Simon.
Pertamina juga akan menyediakan layanan energi pendukung di jalur-jalur potensial yang akan banyak dilalui pada periode liburan. Layanan energi motoris juga akan disiapkan untuk menjangkau wilayah atau daerah yang membutuhkan BBM.
“Dan tentunya mobil tangki standby, dan kami memiliki layanan promosi MyPertamina dan serambi yang kami sebar di beberapa lokasi,” kata Simon.
Adapun, untuk layanan konsumen penerbangan, Simon menyatakan, Pertamina akan memastikan dilakukan peningkatan pada jumlah maupun kualitas. "Kami akan melakukan peningkatan layanan berupa safety, quality, and quantity, dan fasilitas.”