Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina International Shipping Gaet Perusahaan Global Tambah Kapal Tanker Raksasa

PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menandatangani kerja sama dengan BGN menambah armada kapal tanker LPG raksasa.

7 Juli 2024 | 15.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8,7 juta ton pada 2023. Dalam laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berjudul “Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2023” yang dipublikasi 6 Juni 2024 menyebutkan bahwa angka tersebut merupakan konsumen tertinggi dalam satu dekade terakhir. Pada 2013 konsumsi LPG sebanyak 5,6 juta ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk memenuhi kebutuhan LPG dalam negeri, anak usaha pertamina yakni PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menandatangani kerja sama dengan BGN, perusahaan perdagangan energi dan komoditas internasional. Kerja sama ini untuk menambah armada kapal tanker LPG raksasa atau Very Large Gas Carrier (VLGC).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penandatanganan digelar di Istanbul, Turkiye pada 1 Juli 2024. Chief Executive Officer Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi mengatakan tahun lalu, ke dua perusahaan telah menandatangani kesepakatan pertama di Abu Dhabi. “Kini, kami menandatangani kesepakatan lainnya untuk co-owning dua unit VLGC yang akan dikirim pada 2027 nanti,” ujarnya lewat pernyataan resmi yang dikeluarkan Sabtu, 6 Juli 2024.

Dua kapal tanker LPG baru tersebut direncanakan memiliki kapasitas 88.000 meter kubik, berbahan bakar ganda atau dual-fuel yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak dan LPG. Masing-masing kapal ini berbobot mati  atu deadweight tonnage (DWT) sekitar 55.000 MT dengan draft sekitar 12 meter, dan panjang sekitar 230 meter. Kapal tersebut akan dibangun oleh perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd.

Untuk mewujudkan kolaborasi, kedua perusahaan tengah mengeksplorasi pendirian perusahaan joint venture baru atau menggunakan perusahaan yang sudah ada untuk kepemilikan VLGC bersama. Yoki meyakini kerja sama akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. “Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekspansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina Group,” kata dia.

PIS dan BGN sebelumnya juga telah berkolaborasi dalam pengadaan VLGC Tulip dan Bergenia pada Januari 2024. Kerja sama tersebut diklaim menjadikan PIS sebagai perusahaan pengangkut LPG terbesar di Asia Tenggara. Melalui kerja sama teranyar ini, PIS bertujuan dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengangkutan LPG.

Group Chief Executive Officer BGN, Rüya Bayegan mengatakan pihaknya senang dapat meningkatkan kerja sama kami yang saling menguntungkan dengan Pertamina.  “Sebagai trader multi-komoditas yang terus tumbuh dengan mengembangkan dan menjaga kemitraan yang solid, BGN terus melanjutkan peran kunci dalam mengantarkan LPG dan komoditas energi lainnya yang dapat memenuhi permintaan global serta mendorong transisi energi,” ujarnya.

Sebelumnya, kolaborasi antara kedua perusahaan juga turut mengeksplorasi potensi kemitraan dalam era transisi energi, termasuk pengangkutan LPG dan petrokimia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus