Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina menempati peringkat ketiga perusahaan terbesar di Asia Tenggara dalam daftar 500 perusahaan terbesar wilayah tersebut versi majalah ekonomi Fortune. Posisi teratas ditempati perusahaan perdagangan komoditas Singapura, Trafigura, dengan penjualan sebesar 244 miliar. Posisi kedua ditempati perusahaan minyak Thailand PTT dengan nilai penjualan 90,418 miliar dolar AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertamina di posisi ketiga dengan penjualan 75,787 miliar dolar, turun 10,7 persen dibanding tahun 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 yang dirilis Juni 2024 berdasarkan penjualan 2023 itu, ada 110 perusahaan Indonesia yang masuk, terbesar di antara 7 negara lain. Thailand menyusul dengan 107 perusahaan. Malaysia, dengan 89 perusahaan dalam daftar, mengungguli Singapura dengan 84 perusahaan. Vietnam memiliki 70 perusahaan dalam daftar, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja dengan dua perusahaan, demikian dikutip dari laman Fortune.
“Fortune Southeast Asia 500 merefleksikan kawasan yang dinamis dan cepat berubah – kawasan dengan perekonomian inti yang tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan kawasan Eropa atau AS. Hal ini sebagian disebabkan oleh peran Asia Tenggara yang jauh lebih penting dalam perekonomian global, salah satunya karena sejumlah perusahaan multinasional Global 500 telah mengalihkan lebih banyak rantai pasokan mereka ke negara-negara Asia Tenggara,” kata Clay Chandler, Editor Eksekutif Fortune Asia.
BUMN lain yang masuk 10 besar adalah PLN. Pabrik strum ini berada di posisi keenam dengan perolehan 32,012 miliar dolar AS.
Perusahaan swasta nasional yang menempati posisi teratas adalah Wilmar International. Perusahaan sawit ini berada di posisi keempat dengan revenue 67,155 miliar dolar AS.
Posisi 10 besar lain diisi Olam Group Singapura di urutan kelima dengan pemasukan 35,9 miliar dolar, di urutan ketujuh CP All Thailand (26,487 miliar dolar), ke-8 Flex Singapura (26,415 miliar dolar), ke-9 San Miguel Filipina (26,023 miliar dolar), dan ke-10 DBS Singapura (25,607 miliar dolar).
Ada 18 perusahaan BUMN yang masuk Fortune Asia Tenggara 500. "Fortune memilih 500 perusahaan di Asia Tenggara dengan pemasukan terbesar selama 2023. Ini menjadi bukti, BUMN menjadi lokomotif ekonomi nasional dan memberikan dampak untuk kemajuan Indonesia," ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024.
Erick mengatakan, capaian itu harus menjadi penambah semangat dan motivasi bagi seluruh insan BUMN agar terus bekerja keras untuk negara dan masyarakat.
Salah satu BUMN yang masuk Fortune 500 adalah Waskita Karya di urutan ke-357. Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, Waskita menjadi salah satu dari 20 BUMN besar yang diakui oleh Asia Tenggara atas kontribusinya dalam mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia.
Perseroan pun akan memastikan penyehatan kinerja keuangan dan transformasi terus dilakukan secara konsisten serta berkelanjutan.
"Kami bersyukur Waskita Karya masuk sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbaik di Asia Tenggara di tengah proses restrukturisasi yang sedang dijalankan perusahaan. Kami yakin, predikat ini akan semakin menguatkan perusahaan ke depannya," katanya,
Saat ini Waskita Karya mengimplementasikan tata kelola yang baik agar dapat mendukung proses bisnis lebih resilien. Perusahaan juga tengah mengembangkan inovasi digital dalam menjalankan proses bisnis.
"Waskita telah melakukan penguatan Tata Kelola IT dan inovasi terkait dengan Digital Construction dan melakukan penguatan monitoring internal dengan menggunakan aplikasi melalui Dashboard Management," ujar Ermy.
Sebagai BUMN konstruksi, Waskita sedang membangun hampir 100 proyek berjalan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat lewat pembangunan jalan tol, realti, dan infrastruktur non-jalan tol, seperti bendungan, pembangkit listrik, pipanisasi, dan lainnya. Beberapa proyek besar Waskita Karya, antara lain Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Bendungan Tapin, Bendungan Raknamo.
Waskita Karya berkontribusi pula dalam 12 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan total nilai kontraknya mencapai Rp13,6 triliun. Adapun porsi Waskita dari nilai itu sebesar Rp7,5 triliun.
10 Besar Perusahaan Indonesia di Daftar Fortune Southeast Asia 500
3 | Pertamina | $75,787.8 |
6 | Perusahaan Listrik Negara | $32,012.9 |
15 | Bank Rakyat Indonesia | $14,916.8 |
22 | Bank Mandiri | $11,515.3 |
28 | Telkom Indonesia | $9,801 |
35 | Gudang Garam | $7,813.2 |
40 | Bank Central Asia | $7,370.6 |
41 | Indofood Sukses Makmur | $7,337.1 |
43 | MIND ID | $7,087.9 |
44 | Sumber Alfaria Trijaya | $7,024.5 |