Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PHRI Sebut KTT ASEAN di Labuan Bajo akan Berdampak pada Pariwisata Bali

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9 hingga 11 Mei 2023 akan berdampak pada pariwisata Bali.

9 Mei 2023 | 11.01 WIB

Foto udara kawasan Mice di Jalan Bajo-Golo Mori, Desa Golo Mori, Manggarai Barat, NTT, Kamis, 4 Mei 2023. Kawasan tersebut menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan salah satu venue KTT ASEAN yang sebelumnya merupakan daerah terisolasi dan tertinggal. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Perbesar
Foto udara kawasan Mice di Jalan Bajo-Golo Mori, Desa Golo Mori, Manggarai Barat, NTT, Kamis, 4 Mei 2023. Kawasan tersebut menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan salah satu venue KTT ASEAN yang sebelumnya merupakan daerah terisolasi dan tertinggal. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9 hingga 11 Mei 2023 akan berdampak pada pariwisata Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hal ini diungkapkan oleh Ketua PHRI Kabupaten Badung, Bali, I Gusti Agung Rai Suryawijaya. "Saya perkirakan (KTT ASEAN) akan berdampak (pada pariwisata Bali)," kata Suryawijaya via sambungan telepon pada Senin, 8 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia pun menjelaskan penyebabnya. Suryawijaya menyampaikan, Labuan Bajo merupakan destinasi baru dan juga akomodasinya terbatas. Sementara KTT ASEAN akan mendatangkan banyak delegasi.

"Yang kedua, akan ada menambah menginap. Ketika datang ke Indonesia kan pasti ingin datang ke Bali lagi," ujar Suryawijaya.

Menurut dia, akan ada delegasi yang akan menambah masa tinggal atau extend stay dengan menginap di Bali. Hal tersebut bisa terjadi sesudah atau pada hari H KTT ASEAN di Labuan Bajo. 

Ditanya perkiraan peningkatan okupansi hotel di Bali karena KTT ASEAN, Suryawijaya tidak bisa memastikan. Sebab, belum ada data valid berapa kamar yang akan dibooking.

"Jadi kami belum tahu tapi baru menjajaki, sehingga tim dari keamanan sudah menjajaki beberapa hotel itu," ujar dia.

Selanjutnya: Sementara okupansi hotel di Bali pada saat ini....

Sementara okupansi hotel di Bali pada saat ini berkisar 60 hingga 70 persen. Namun, jika ada delegasi yang menginap tentu akan menambah okupansi tersebut.

Suryawijaya menuturkan, banyak delegasi yang memiliki hotel di Bali, seperti Brunei yang hotelnya ada di kawasan Nusa Dua. Sedangkan negara-negara lainnya sudah memiliki link dengan hotel-hotel di Bali. 

"Mungkin minggu depan sudah ada booking yang masuk, sekarang baru penjajakan-penjajakannya," ungkap Suryawijaya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, berdampak positif terhadap sektor perhotelan. Dia berujar, tingkat hunian atau okupansi hotel sudah mencapai 100 persen.

"Ada sebagian peserta yang diberikan akomodasi di hotel terapung yang kami siapkan," ujar Sandiaga dalam acara The Weekly Brief With Sandi Uno yang disiarkan melalui YouTube Kemenparekraf pada Senin, 8 Mei 2023.

Lebih lanjut, Sandiaga optimistis perhelatan internasional ini turut menggenjot angka kunjungan wisata di Labuan Bajo. Hal ini seiring tingkat akomodasi dari Bandara Komodo Internasional sebanyak 1,1 juta wisatawan per tahun.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus