Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9 hingga 11 Mei 2023 akan berdampak pada pariwisata Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini diungkapkan oleh Ketua PHRI Kabupaten Badung, Bali, I Gusti Agung Rai Suryawijaya. "Saya perkirakan (KTT ASEAN) akan berdampak (pada pariwisata Bali)," kata Suryawijaya via sambungan telepon pada Senin, 8 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia pun menjelaskan penyebabnya. Suryawijaya menyampaikan, Labuan Bajo merupakan destinasi baru dan juga akomodasinya terbatas. Sementara KTT ASEAN akan mendatangkan banyak delegasi.
"Yang kedua, akan ada menambah menginap. Ketika datang ke Indonesia kan pasti ingin datang ke Bali lagi," ujar Suryawijaya.
Menurut dia, akan ada delegasi yang akan menambah masa tinggal atau extend stay dengan menginap di Bali. Hal tersebut bisa terjadi sesudah atau pada hari H KTT ASEAN di Labuan Bajo.
Ditanya perkiraan peningkatan okupansi hotel di Bali karena KTT ASEAN, Suryawijaya tidak bisa memastikan. Sebab, belum ada data valid berapa kamar yang akan dibooking.
"Jadi kami belum tahu tapi baru menjajaki, sehingga tim dari keamanan sudah menjajaki beberapa hotel itu," ujar dia.
Selanjutnya: Sementara okupansi hotel di Bali pada saat ini....
Sementara okupansi hotel di Bali pada saat ini berkisar 60 hingga 70 persen. Namun, jika ada delegasi yang menginap tentu akan menambah okupansi tersebut.
Suryawijaya menuturkan, banyak delegasi yang memiliki hotel di Bali, seperti Brunei yang hotelnya ada di kawasan Nusa Dua. Sedangkan negara-negara lainnya sudah memiliki link dengan hotel-hotel di Bali.
"Mungkin minggu depan sudah ada booking yang masuk, sekarang baru penjajakan-penjajakannya," ungkap Suryawijaya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, berdampak positif terhadap sektor perhotelan. Dia berujar, tingkat hunian atau okupansi hotel sudah mencapai 100 persen.
"Ada sebagian peserta yang diberikan akomodasi di hotel terapung yang kami siapkan," ujar Sandiaga dalam acara The Weekly Brief With Sandi Uno yang disiarkan melalui YouTube Kemenparekraf pada Senin, 8 Mei 2023.
Lebih lanjut, Sandiaga optimistis perhelatan internasional ini turut menggenjot angka kunjungan wisata di Labuan Bajo. Hal ini seiring tingkat akomodasi dari Bandara Komodo Internasional sebanyak 1,1 juta wisatawan per tahun.
Pilihan Editor: Ekonomi Global Dibayangi Ketidakpastian, Sri Mulyani: APBN 2023 Dirancang Konservatif, tapi ...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini