Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara atau PLN menyatakan telah merampungkan interkoneksi atau ketersambungan kelistrikan antara wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Dengan interkoneksi tersebut sistem kelistrikan Sulawesi Tenggara bisa menjadi lebih andal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sistem kelistrikan di Sultra kini semakin andal dengan pasokan tambahan dari Sulsel. Dengan interkoneksi PLN akan semakin efisien dari segi biaya pokok penyediaan,” kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan I Putu Riasa seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu 21 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun, optimalisasi keandalan sistem tersebut terkoneksi antara Gardu Induk Malili dan Gardu Induk Lasusua. Dengan optimalisasi ini, maka surplus daya sebesar 400 mega watt (MW) di Sulawesi Selatan, kini dapat dikirim ke sistem di Sulawesi Tenggara.
Lebih lanjut capaian interkoneksi itu ditandai lewat keberhasilan pengoperasian tegangan satu jalur pada Kamis, 19 September 2019 lalu. Khususnya, terhadap jaringan transmisi bertegangan 150 kilo volt (kV) yang terbentang dari Wotu di Sulawesi Selatan hingga Kendari di Sulawesi Tenggara.
Manajer Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Hidbar Saragih menjelaskan interkoneksi tersebut merupakan hasil dari penyelesaian pembangunan 1.265 menara jaringan transmisi. Ribuan menara tersebut, melewati jaringan yang berada pada enam (6) gardu induk dan membentang dari Wotu, Malili, Lasusua, Kolaka, Unaaha hingga Kendari.
Dalam waktu singkat, kata Hidbar, pengoperasian tegangan akan dilanjutkan terhadap jalur kedua. “Kami berharap dukungan dari seluruh pihak terkait dapat berlanjut guna meningkatkan keandalan interkoneksi ini,” katanya.
Sementara itu, untuk mewujudkan program 35.000 MW, PLN terus menggenjot pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Misalnya, di Sulawesi, PLN menargetkan interkoneksi Pulau Sulawesi bisa terwujud di akhir tahun 2019.
Sampai dengan tahun 2027, PLN juga menargetkan pembangunan pembangkit dengan total daya sebesar 1.765 MW. Selanjutnya, Gardu Induk dengan kapasitas total 4.813 MVA dan transmisi dengan panjang total 4.361 Kms.