Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menginvestasikan dana Rp 721 miliar untuk membangun pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di 22 titik di Kepulauan Riau dengan kapasitas total 45.500 kilowatt (kW).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“PLTD yang terbagi di 22 titik itu akan dibangun di Kabupaten Natuna 13.500 kW, Kabupaten Anambas 2.600 kW, Kabupaten Bintan 700 kW, Kabupaten Lingga 8.200 kW, dan Kabupaten Karimun 20.500 kW,” kata Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto lewat keterangannya pada Sabtu, 3 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2 Maret 2019, PT PLN juga sudah mengoperasikan 17 mesin diesel baru dengan kapasitas total 17 ribu kW untuk PLTD Bukit Carok, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Penyebaran proyek PLTD tersebut diharapkan dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, sehingga rasio elektrifikasi dan keandalan pasokan listrik di Kepulauan Riau semakin meningkat. "Harapannya, dapat mendorong sektor pariwisata, dan akhirnya menarik investasi. Ini kan daerah kepulauan. Jadi saat ini kami menyiapkan kapasitas listrik atau mesinnya dulu sambil paralel menarik jaringan listrik ke pulau-pulau," tuturnya.
Wiluyo menambahkan, pasokan listrik nasional dalam kondisi aman dan tercukupi, khususnya di Kepulauan Riau. Beberapa pulau besar memiliki cadangan di atas 70 persen. Saat ini, dia melanjutkan, daya mampu sistem Bintan sebesar 211 MW, dengan beban puncak 75 MW. Didukung dengan sistem interkoneksi Batam-Bintan dan jaringan tegangan tinggi 150 kV yang membentang hingga Kijang, cadangan listrik Bintan sebanyak 136 MW. “Jumlah ini cukup untuk mendukung apa pun program pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong sektor pariwisata,” tuturnya.
Selanjutnya, dalam waktu dekat PLN akan merealisasikan pembangunan pembangkit baru di Bintan sebesar 30 MW dan meningkatkan kapasitas trafo di gardu induk Air Raja sebesar 60 megavolt ampere (MVA) untuk memperkuat listrik di Tanjung Pinang. Ke depan, kata dia, PLN juga akan menjahit pulau dengan membangun kabel laut 20 kV di pulau-pulau sekitar Batam, Bintan, dan Dabo. "Kami mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, sehingga proyek menjahit pulau dapat selesai tepat waktu," kata Wiluyo.