Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan investasi awal untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 325,8 triliun (asumsi kurs Rp 16.290 per dollar AS) masih belum ideal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, menurutnya, ini masih terlalu dini untuk mengukur cukup atau tidak. Ia menyebut Danantara baru akan diluncurkan akhir bulan ini sehingga ke depan masih ada perkembangan lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kan ini Danantara baru mau dirilis. Tetapi kan dengan RUU BUMN kemarin sudah ada landasannya bahwa Danantara kemudian nanti dirilis, setelah itu kita kerja," ujar Todotua saat ditemui usai menghadiri acara diskusi Hilirisasi Sektor Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Jumat, 14 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Todotua juga menanggapi kabar Menteri Rosan Roeslani yang akan menjadi Kepala Danantara menggantikan Muliaman Hadad. Menurutnya, hal itu masih bersifat prediksi yang beredar di publik saja.
"Kita tunggu saja. Tapi yang pasti ini semangat luar biasa dari Presiden dan pemerintahan ini dalam hal kita punya independensi di negara ini," ungkapnya
Saat ditanya Tempo apakah Rosan akan diganti bila benar menjabat sebagai Kepala Danantara, Todotua tidak memberikan jawaban apapun. Ia meninggalkan Tempo dan bergegas memasuki mobil.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar.
“Pendanaan awal di tahun ini akan mencapai US$ 20 miliar. Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” ujarnya saat berbicara sebagai keynote speaker di forum internasional World Government Summit secara daring pada Kamis, 13 Februari 2025.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025 mendatang. “Kami tengah mempersiapkan peluncuran Danantara Indonesia, sovereign wealth fund terbaru kami, yang menurut evaluasi awal kami akan mengelola lebih dari 900 miliar dolar AS aset dalam pengelolaan (AUM),” ujar Prabowo dipantau via YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 14 Februari 2025.
Prabowo mengatakan, lembaga itu akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara Indonesia ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi. Proyek-proyek tersebut akan dilakukan dalam berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Danantara nantinya akan menjadi superholding perusahaan dan juga kendaraan investasi pemerintah Indonesia. Lebih dari tiga pejabat yang mengetahui proses ini mengatakan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani akan memimpin Danantara. Karena itu, posisi eks Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia atau akan menggeser Kepala Danantara sekarang, yaitu Muliaman Hadad.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Pemangkasan Anggaran di Bapanas Hampir 50 Persen