Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Primadona gondorukem

Gondorukem salah satu komoditi ekspor perum perhutani unit i jateng, selain terpentin. dari kedua produk tsb perhutani dapat 4,35 juta dolar tahun ini. kapasitas 4 pabrik gondorukem akan ditingkatkan.

22 September 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GONDORUKEM. Nama ini terasa asing di telinga. Tapi jangan salah, inilah salah satu komoditi ekspor andal Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Maklum, setelah ekspor kayu jati dilarang pemerintah, BUMN Departemen Pertanian ini seperti kehilangan pegangan. Sekarang, di samping terpentin, "gondorukem menjadi primadona," kata Kamil Wirasuparta, Kahumas Perhutani Jawa Tengah. Layak, memang, kalau unit Perhutani yang satu ini mengandalkan gondorukem dan terpentin -- yang merupakan bahan baku industri kertas, cat kapal, sabun, tinta, batik, dan farmasi -- sebagai senjata pamungkas. Sebab, selain memiliki hutan yang cukup luas sebagai sumber bahan baku, Perhutani juga sudah memiliki pangsa pasar yang jelas. Itulah sebabnya, devisa yang diraih Perhutani dari kedua produk ini terus meningkat. Sepanjang dua triwulan tahun ini, misalnya, dari gondorukem dan terpentin sudah terkantungi 4,35 juta dolar -- dari target ekspor 1990 sebesar 7,72 juta dolar. Atau sama dengan 73-% hasil ekspor tahun lalu, yang hanya 5,59 juta dolar. Makanya, manajemen Perhutani serius menangani bisnis ini. Salah satu caranya, kapasitas empat pabrik gondorukem yang tersebar di Cilacap, Pekalongan, Brebes, dan Wonogiri akan ditingkatkan. Akan halnya soal pasar, itu tidak perlu dirisaukan benar. Sebab, kendati RRC dan Amerika muncul sebagai pesaing, "daya saing produk kita tetap tak terkalahkan," kata Kamil. Gondorukem dan terpentin Amerika, contohnya, jatuhnya lebih mahal karena tenaga kerja di sana tidak murah. Sedangkan buatan Cina, kendati murah, kualitasnya tidak lebih bagus ketimbang produksi Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus