Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan meninjau dan meresmikan ekspansi smelter PT Smelting, di Manyar, Gresik pada sore hari ini. Seperti apa profil fasilitas pabrik pengolahan dan pemurnian milik anak usaha PT Freeport Indonesia tersebut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman resmi perusahaan, Freeport Indonesia telah menerima izin usaha pertambangan khusus atau IUPK dari pemerintah pada Desember 2018. Hal ini memungkinkan PTFI tetap beroperasi di wilayah pertambangan mineral Grasberg hingga 2031.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam IUPK disebutkan, Freeport Indonesia bisa memiliki hak perpanjangan operasi hingga 2041. Syarat, PTFI menyelesaikan pembangunan smelter baru dan memenuhi kewajiban perpajakan kepada pemerintah.
Oleh sebab itu, PTFI mulai membangun smelter baru dengan nama Smelter Manyar. Smelter ini menjadi yang kedua setelah pembangunan smelter pertama yang dikenal dengan nama PT Smelting Gresik pada 1996.
Jokowi sebelumnya telah melakukan groundbreaking proyek Smelter Manyar pada 12 Oktober 2021 lalu. Pembangunan smelter ini memungkinkan bijih tembaga dan emas yang dikeruk di Papua bisa diolah di dalam negeri.
Sebelum Smelter Manyar beroperasi, Freeport Indonesia mengolah mineral menjadi katoda tembaga di fasilitas PT Smelting Gresik. Hingga 2019, pabrik Smelting hanya sanggup mengolah 1,1 juta ton konsentrat per tahun.
Padahal, jumlah produksi konsentrat PTFI mencapai 3 juta ton per tahun. Sehingga sisa 2 juta ton langsung diekspor ke Cina, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Dengan beroperasinya Smelter Manyar, bijih tembaga dari Papua ke Manyar untuk diolah menjadi katoda tembaga. Smelter ini dibangun dengan investasi senilai US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 46,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.515 per dolar AS).
Smelter tembaga ini berkapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun dan kilang logam mulia atau precious metal refinery (PMR) berkapasitas 6.000 ton per tahun.
Setelah beroperasi nanti, smelter Freeport ini diproyeksi menghasilkan 600 ribu ton tembaga per tahun. Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan 50 ton emas dan 210 ton perak per tahun.
AMELIA RAHIMA | KHAIRUL ANAM | ANTARA