Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -PT Kawasan Industri Jababeka Tbk akan segera menggelar pameran seni lukisan kelas dunia "Indonesian Art Exhibition” di Jababeka Convention Center (JCC), Cikarang, Bekasi, 17 Januari 2017 mendatang. Sejumlah karya akan ditampilkan dalam pameran ini termasuk dari para maestro seni rupa Indonesia seperti Affandi, Kartika Affandi, Hendra Gunawan, Soedibio, hingga H. Widayat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Jababeka Group, Setyono Djuandi Darmono menuturkan alasan dari pengelola kawasan industri seperti PT Jababeka Tbk ikut terlibat dalam pameran seni. "Kami ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia sangat kuat dalam bidang seni dan desain," ujarnya di Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, hasil akhir dari pameran ini adalah munculnya semangat penerapan seni dan desain pada produk-produk industri di kawasan Jababeka. Dalam berbagai produk terkenal seperti Iphone maupun Samsung, kata Damono, aspek desain jauh lebih mempengaruhi harga hingga berkali-lipat, dibanding aspek bahan baku produk sendiri.
Peningkatan nilai tambah tersebut, kata Damono, berhasil dicapai hanya dengan penguatan brand atau merek. "Bagaimana konsep serupa digunakan untuk menjual tempe, kita kemas yang bagus, tentu harganya bisa berkali-kali lipat."
Damono menambahkan, kekayaan seni dan budaya Indonesia bisa menjadi modal meningkatkan daya saing Industri lokal dengan industri dari luar negeri. Ia menilai sudah seharusnya Indonesia bersaing menggunakan keunggulan seni rupa, bukan mengandalkan upah buruh murah. "Upah murah yang terus naik justru memberatkan pengusaha."
Penerapan seni dan desain, katanya, bisa memperkuat branding dari sebuah produk Industri memerlukan waktu dan usaha semua pihak. Pameran lukisan ini setidaknya, kata Damono, menjadi kesempatan untuk menyadarkan semua stakeholders. "Agar penerapan seni dan desain benar-benar bisa memperkuat branding berbagai produk dari Indonesia."
Catatan:
Artikel ini mengalami koreksi atas permintaan Jababeka pada Rabu, 31 Januari 2018 pukul 14.30 WIB terkait dengan penyebutan National Gallery Singapore.