Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) secara resmi menerbitkan surat obligasi hari ini, Kamis, 19 Oktober 2017. Perseroan menargetkan dana Rp 2 triliun dari penerbitan surat utang tersebut.
Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo mengatakan akan menggunakan dana dari obligasi untuk penyelesaian proyek kereta Bandar Udara Soekarno-Hatta dan pengadaan kereta. "Sebanyak 55 persen (Rp 1,1 triliun) untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta, 45 persen pengadaan kereta api," katanya di Pacific Place, Jakarta, Kamis.
Didiek mengatakan obligasi PT KAI terbagi menjadi dua seri, yaitu Seri A, yang berjangka waktu lima tahun dengan tingkat kupon obligasi 7,25-8 persen, dan Seri B, yang berjangka waktu tujuh tahun dengan tingkat kupon obligasi 7,5-8,35 persen. Bunga obligasi dibayarkan triwulan 30/360 sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Baca: TOD Dibangun di Stasiun Juanda dan Tanah Abang, Berapa Harganya?
Didiek optimistis penawaran umum obligasi KAI akan berhasil. Dia mengatakan obligasi KAI mendapatkan peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. "Dari sisi aset serta pendapatan dan laba, itu menarik semua," tuturnya.
KAI akan memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 13 November 2017. KAI berencana melakukan penawaran umum perdana pada 14 dan 16 November 2017. Penjatahan akan dilakukan pada 17 November dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini