Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Punya Selera Tinggi

Mobil sedan yang dirakit di Indonesia meningkat. Masyarakat kota di indonesia cenderung suka ganti mobil. Masuknya mobil CKD dalam bentuk terurai ke Indonesia merupakan sumber pajak yang besar. (eb)

28 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG pengusaha asing di Jakarta punya anggapan begini tentang dunia mobil di Indonesia: There is no business like car business (Tak ada bisnis seperti bisnis mobil). Anggapan itu banyak benarnya. Orang di Indonesia, atau lebih tepat di kota-kota besar, makin gemar saja memiliki mobil baru. Meski harga sebuah sedan yang dirakit di Indonesia minimal dua kali lipat dari di Singapura misalnya, tak urung mobil yang dirakit di Indonesia itu terus meningkat. Tahun lalu yang dirakit di Indonesia 93.000 buah. Tahun ini diperkirakan tak akan kurang dari 100.000. (lihat TEMPO 16 September). Naiknya permintaan ini tentu saja tak dilewatkan oleh para pengusaha mobil. Lewat iklan dan pameran, para pengusaha itu saling berlomba merebut calon pembeli. Terakhir adalah Honda Accord yang menggiurkan mereka yang berduit. Memiliki 4 silinder, bertenaga 1.600 cc, dengan 4 pintu, Honda yang ini tak lagi berekor buntung seperti Civic. Mengapa makin banyak dirakit mobil besar, baik didengar keterangan Suyono, pedagang mobil di Jalan Gajah Mada, Jakarta yang suka ganti mobil. "Konsumen sekarang menghendaki mobil yang sempurna, nyaman, punya ruang bagasi yang luas, tapi murah harganya," katanya. Maka mudah dimengerti kalau si Accord ini dengan harga sekitar Rp 7,3 juta on the road pasti akan muncul sebagai saingan baru buat Toyota Crown atau Datsun 280 C. Di atas semua itu, makin banyaknya mobil besar dirakit di Indonesia, dengan sendirinya akan makin banyak menyedot bensin dan oli. Tapi apa mau dikata, kalau pemerintah membolehkan mobil-mobil CKD -- dalam bentuk terurai-masuk di sini. Namun bagi Menteri Keuangan Ali Wardhana, ini tentu merupakan sumber yang empuk. Pajak masuk mobil CKD kelas sedan, dalam berbagai ukuran, rata-rata adalah 140%. Para pengusaha mobil itu memang tak bertepuk sebelah tangan. Banyak orang di Indonesia tidak cuma berduit. Tapi, seperti kata Gunawan dari PT Imora Motor kepada TEMPO, "orang-orang di sini punya selera tinggi" dalam memilih model mobil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus