Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rangkul Perusahaan Malaysia, IBC Kembangkan Teknologi Baterai Kendaraan Listrik

IBC mengembangkan teknologi baterai bersama perusahaan asal Malaysia bernama Citaglobal Berhad.

12 Januari 2023 | 04.14 WIB

Menko bidang Perekonomian Airlanggan Hartarto, Menteri Perindustrian Agus G. Kartasasmita, dan Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji didampingi CEO of Asia Region for Toyota Motor Corporation (TMC)  and President of Toyota Motor Asia Pacific (TMAP) Hao Quoc Tien, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih A. Tjahjono, Wakil Presiden PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, dan Wakil Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto meninjau proses perakitan baterai yang digunakan Toyota Kijang Zenix HEV pada battery line Karawang Plant 1 TMMIN, saat acara peresmian produksi lokal perdana secara massal Toyota Kijang generasi ke-7 tersebut oleh TMMIN yang kini hadir dengan line-up elektrfikasi, di Karawang Plant 1 TMMIN, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022. (TMMIN)
Perbesar
Menko bidang Perekonomian Airlanggan Hartarto, Menteri Perindustrian Agus G. Kartasasmita, dan Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji didampingi CEO of Asia Region for Toyota Motor Corporation (TMC) and President of Toyota Motor Asia Pacific (TMAP) Hao Quoc Tien, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih A. Tjahjono, Wakil Presiden PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, dan Wakil Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto meninjau proses perakitan baterai yang digunakan Toyota Kijang Zenix HEV pada battery line Karawang Plant 1 TMMIN, saat acara peresmian produksi lokal perdana secara massal Toyota Kijang generasi ke-7 tersebut oleh TMMIN yang kini hadir dengan line-up elektrfikasi, di Karawang Plant 1 TMMIN, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022. (TMMIN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Industri Baterai Indonesia (IBC) konsorsium perusahaan pelat merah Mind ID, Antam, PLN, dan Pertamina tengah mengembangkan teknologi baterai bersama perusahaan asal Malaysia bernama Citaglobal Berhad.

Presiden Direktur IBC Toto Nugroho mengatakan kerja sama itu dilakukan sebagai bentuk percepatan kesiapan IBC sebagai pemain kunci industri baterai dan kendaraan listrik, terutama dari sisi teknologi.

"Di IBC, misi kami adalah mendukung pertumbuhan kendaraan listrik nasional sehingga kami dapat menjadi basis produksi di ASEAN. Kami berharap dapat bekerja sama dengan berbagai mitra global seperti Citaglobal dalam mencapai tujuan bersama," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu 11 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kegiatan penandatangan nota kesepahaman kerja sama antara IBC dengan Citaglobal Berhad dilakukan di Jakarta, Minggu lalu, 8 Januari 2023. Acara itu disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia sejak diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Nota kesepahaman itu memiliki jangka waktu satu tahun dan berlaku sejak tanggal penandatanganan.

Terdapat tiga poin utama kolaborasi yang tertuang di dalam nota kesepahaman tersebut, yaitu: pertama; pengembangan, desain, dan pembangunan fasilitas manufaktur turnkey terintegrasi untuk sel baterai, modul, dan kemasan.

Kedua, pengembangan solusi terintegrasi BESS. Ketiga, transfer teknologi dan pengetahuan terkait untuk pengembangan pabrik baterai dan sistem penyimpanan energi baterai atau BESS.

Direktur Hubungan Kelembagaan Mind ID Dany Amrul Ichdan yang juga menjabat Komisaris Utama IBC mendukung pelaksanaan nota kesepahaman tersebut karena sangat baik bagi kedua pihak yang ingin mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.

Selanjutnya: kendaraan listrik terus tumbuh hingga 21,7 persen ...

 
Pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh hingga 21,7 persen pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan. Baterai merupakan salah satu komponen biaya utama untuk kendaraan listrik yang memiliki porsi mencapai sekitar 35 persen dari total biaya pada saat ini.
Oleh karena itu, baterai menjadi komponen kunci dalam industri kendaraan listrik, terutama pada bagian kapasitas penyimpanan.
 
Ketua Eksekutif & Presiden Citaglobal Mohamad Norza Zakaria mengatakan upaya meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai menjadi hal yang sangat penting untuk pengembangan energi terbarukan, baik di Malaysia maupun Indonesia.
 
Menurut dia, Komisi Energi Malaysia telah berkomitmen untuk mengadopsi teknologi penyimpanan baterai hingga 500 megawatt. Dengan lokasi strategis Malaysia untuk potensi tenaga surya yang tinggi, pemerintah sangat proaktif dalam memilih area yang cocok untuk adopsi tenaga surya, terutama untuk sistem penyimpanan energi baterai.
 
"Kami merasa terhormat dan menantikan kolaborasi yang produktif dan bermanfaat dengan IBC. Kolaborasi lintas negara akan memungkinkan kedua belah pihak untuk memanfaatkan keahlian masing-masing dan mempercepat proses peningkatan sumber daya rendah karbon," pungkas Norza.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus