Restrukturisasi Utang Garuda

Perjuangan panjang Garuda Indonesia untuk mendapatkan restrukturisasi utang dari para kreditornya menuai hasil. Secara prinsip, 70 kreditor asing yang tergabung dalam European Credit Agency sepakat merestrukturisasi utangnya kepada Garuda sebesar US$ 610 juta. Tenggang waktu pembayaran diperpanjang hingga 2010. Hal itu melegakan Garuda, "Karena kami sudah mengupayakan sejak pertengahan 1998," ujar Pujobroto, Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, pekan lalu. Keberhasilan itu melengkapi restrukturisasi yang sudah dilakukan sejumlah kreditor dalam negeri seperti Bank Mandiri serta Angkasa Pura I dan II pekan sebelumnya. Ketiganya sepakat mengubah utang Garuda sebesar US$ 141 juta menjadi convertible bond (surat utang yang bisa dikonversi menjadi saham). Terhadap nasib utang dari insecure creditors sekitar US$ 340 juta pun sudah dilakukan voting dalam pertemuan di Singapura. Hasilnya, 98 persen kreditor setuju memberikan restrukturisasi. Berikutnya, hasil itu akan diajukan ke pengadilan di London, Inggris. Putusannya memang masih harus ditunggu. Namun, restrukturisasi yang sudah ada memberi kesempatan kepada manajemen Garuda untuk menata agendanya kembali, termasuk kemungkinan privatisasi pada 2003.