Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Kerusuhan Akibat Isu

30 September 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TANPA pemberitaan yang mencolok—mungkin karena tertelan berita teror dari Amerika—sebuah kerusuhan terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kota penghasil bordir ini pernah mengalami kerusuhan besar pada 1996, yang meng-akibatkan kerugian sampai Rp 85 miliar. Kali ini, aksi terjadi di Kampung Kalaksanan, Desa Cikawung Ading, Tasikmalaya. Aksi tersebut terjadi selepas magrib, Senin pekan lalu. Diawali dengan datangnya sekitar 50 orang pemuda ke kampung ter-sebut dengan mengendarai mobil. Dengan membawa kayu, mereka mendatangi warga dan berteriak-teriak bernada menghasut, mengajak warga setempat untuk merusak dan membakar rumah serta gereja. Dalam sekejab, aksi ini terjadi. Dan, 33 rumah serta 5 warung dirusak, juga 2 buah gereja dibakar. Akibat penyerbuan ini, menurut Camat Cipatujah, Iin Aminudin, 63 kepala keluarga terpaksa mengungsi dan ditampung di aula Kecamatan Cipatujah. Untuk men-cegah peristiwa lanjutan, pihak Polres Tasikmalaya memperketat dan meluaskan pengamanan ke desa-desa lain di Tasikmalaya. Hingga Jumat pekan lalu, Polres Tasikmalaya telah menahan 13 orang tersangka. Termasuk yang ditahan adalah seorang pengusaha berinisial M, kepala desa berinisial H, dan kepala dusun setempat. Mereka ikut ditahan karena di-duga amuk massa ini merupakan buntut dari kasus pencurian kayu yang kerap terjadi di Cikawung Ading. Menurut Kapolda Jawa Barat, Irjen Sudirman Ali, peristiwa di Cipatujah tersebut bermula dari aktivitas penebangan ilegal pengusaha berinisial M. Dalam melaksanakan aksinya, M dibantu kepala desa dan kepala dusun setempat. Warga Cikawung Ading yang beragama Islam dan Kristen ini kerap melaporkan ulah M dan kepala desanya itu ke aparat. Karena sering dilaporkan, M merasa jengkel. Ia menyerang balik dan memprovokasi warga dengan sentimen agama. Isu yang diembuskannya adalah kejadian dua tahun lalu, ketika ada seorang penduduk Cikawung Ading yang beragama Kristen yang menemukan sebuah kalung kaligrafi berbahasa Arab dan kemudian di-pasang di anjingnya. Setelah diingatkan keluarganya yang beragama Islam, kalung ini pun diberikan kepada adiknya disertai permintaan maaf. Peristiwa basi itulah yang diangkat M dan mengajak ratusan warga untuk menyerbu kampung Kalaksanan. M.Taufiqurohman, Agus Hidayat, dan kontributor daerah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus