Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Riset SEA Insights: 45 Persen Pengusaha Aktif Berjualan Online

Dalam kajian Sea Insights disebutkan 45 persen pelaku usaha aktif berjualan online atau melalui e-commerce selama pandemi covid-19.

2 Juli 2020 | 18.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Riset SEA Insights memaparkan data perubahan strategi pemasaran UMKM untuk meningkatkan penjualan. Dalam kajiannya disebutkan 45 persen pelaku usaha aktif berjualan online melalui e-commerce selama pandemi covid-19.

“Perempuan terpelajar di usia 20-an cenderung aktif berjualan secara online,” ujar Presiden Komisaris SEA Group, Pandu Sjahrir, dalam konferensi pers online, Kamis, 2 Juli 2020.

Berdasarkan hasil survei, sekitar 50 persen pelaku usaha mengalami peningkatan penggunaan media digital. Seperti media sosial, e-commerce, dan materi pendidikan online di masa pandemi.

Pandu yang juga Komisaris Utama Shopee Indonesia ini juga memaparkan hasil riset yang menemukan 1 dari 5 pelaku usaha muda adalah pengguna baru e-commerce, meliputi industri rumahan, sektor retail, pertanian maupun kesehatan.

Penelitian Sea Insights juga menunjukkan tingkat pendapatan rata-rata UMKM yang mengadopsi e-commerce lebih dari 160 persen dan peningkatan produktivitas 110 persen. Juga, sekitar 70 persen pelaku usaha akan terus memanfaatkan media digital melalui e-commerce dan media sosial hingga  pandemi berakhir.

Selain itu, dinyatakan UMKM telah mengubah strategi produksi dan jenis barang untuk memenuhi permintaan pasar yang dinamis. Beberapa pelaku usaha mulai memproduksi barang yang populer seperti masker dan hand sanitizer.

Pandu Sjahrir menyampaikan digitalisasi UMKM memberikan dampak yang signifikan terhadap hilangnya jarak fisik, turunnya biaya operasional toko, fleksibilitas bekerja, dan adanya sumber pemasukan baru dari e-commerce.

Sea Insights adalah unit kerja yang berfokus pada penelitian dan kebijakan publik. Unit kerja ini bertugas memberikan pengertian yang mendalam terhadap perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara dan Taiwan.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi bagi para pemimpin perusahaan dan pembuat kebijakan, dalam melihat sebuah kebijakan publik terkait ekonomi digital di regional, secara kritis dan strategis. 

MUHAMMAD BAQIR | RR ARIYANI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus