Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sayang aspal, buang ke jalan

Karena dibebani utang, sudah satu tahun aspal produksi PT sarana karya di pulau buton terhenti. tahun 1989 pinjaman membengkak jadi Rp 8,5 milyar. 360 ribu ton aspal menumpuk karena tidak laku.

17 Juni 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

POHON berbunga indah di pandang. Tapi kalau utang? Tentu hanya akan membuat debitur jadi tak tenang. Contohnya PT Sarana Karya (PT SK), yang menggali aspal di Pulau Buton. Gara-gara dibebani utang, sudah satu tahun tak berproduksi. Pada mulanya, utang itu cuma Rp 6 milyar (1987). Entah bagaimana tingkat bunganya, tahun ini pinjaman membengkak jadi Rp 8,5 milyar. Apakah PT SK meminjam dari rentenir? Tentu saja tidak. Lagi pula, utang kan soal biasa, asalkan usaha berjalan lancar. Nah, celakanya justru di situ. Usaha tersendat-sendat, antara lain karena pemerintah (dalam hal ini Departemen PU) dan swasta tidak membeli aspal Buton secara rutin. Kini 360 ribu ton aspal menumpuk di Buton. Memang, 200 ribu ton sudah dipesan, tapi karena kurangnya sarana pengangkutan, swasta baru menggunakan 15 ribu ton. Jadi, baru Rp 165 juta yang masuk ke kocek PT SK. Sementara itu PU lebih suka menggunakan aspal minyak -- khusus untuk kota-kota besar. Sedangkan aspal Buton hanya dipakai buat pembangunan jalan di tingkat kabupaten. Padahal, harga aspal Buton per ton cuma Rp 11 ribu, aspal minyak Rp 30 ribu. Untuk menyelamatkan BUMN yang satu ini, sebenarnya pemerintah bisa meningkatkan sarana angkutan dan memperbanyak pemakaian aspal Buton. Cuma, tampaknya aspal minyak dan semen lebih diprioritaskan -- supaya jalannya awet (barangkali). Nah, kalau begini terus, PT SK kan bisa mati. Apa nggak sayang, itu kan aset nasional?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus