Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Semester I 2021, Rugi Bersih Hero Supermarket Naik Jadi Rp 551 M

PT Hero Supermarket Tbk membukukan rugi bersih sebesar Rp 551 miliar pada semester pertama 2021.

1 Agustus 2021 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga membeli kebutuhan pokok di gerai swalayan Giant di Bandung, Kamis, 27 Mei 2021. PT Hero Supermarket Tbk akan menutup seluruh gerai Giant di Indonesia pada akhir Juli mendatang. ANTARA/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk membukukan rugi bersih sebesar Rp 551 miliar pada semester pertama 2021. Rugi bersih tersebut meningkat ketimbang periode yang sama pada tahun 2020 yang sebesar Rp 202 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan biaya nonrecurring sebesar Rp 537 miliar yang timbul akibat restrukturisasi bisnis Giant," dinukil dari Laporan Keuangan perseroan, 29 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perseroan menyatakan kinerja keuangan underlying bisnis ritel Groseri PT Hero pada semester pertama terus terkena dampak negatif dikarenakan pandemi maupun restrukturisasi yang telah diumumkan.

Pembatasan sosial yang ketat, larangan perjalanan domestik dan penutupan atau pemberlakuan pembatasan perdagangan yang ketat di pusat perbelanjaan/mal dinilai telah mengubah pola belanja pelanggan secara substansial dan mengurangi jumlah kunjungan pelanggan ke lokasi-lokasi ini.

"Akibatnya, hal ini secara material mempengaruhi kinerja hypermarket sebagai destinasi belanja dalam format besar," tulis perseroan. Perseroan menyebutkan optimalisasi ruang usaha yang berkelanjutan juga mempengaruhi kinerja pertumbuhan penjualan.

Di sisi lain, penjualan like-for-like Guardian Health & Beauty meningkat secara signifikan pada kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama dikarenakan pola belanja pelanggan secara bertahap normal kembali. Laba underlying juga meningkat pada semester pertama dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Namun, pemberlakuan PPKM Darurat yang diterapkan pada bulan Juli kemudian berdampak pada penjualan," tulis perseroan. Guardian tetap berkomitmen untuk memperkuat proposisi nilai dan relevansinya dengan pelanggan dan terus fokus pada pengendalian biaya untuk memastikan dapat keluar secara solid dari kondisi perdagangan yang sulit saat ini.

Adapun total penjualan IKEA tumbuh terutama karena pembukaan toko ketiga IKEA Indonesia di Bandung pada kuartal pertama. Profitabilitas IKEA dipengaruhi oleh biaya pra-pembukaan yang lebih tinggi terkait dengan pembukaan toko baru dan penurunan penjualan like-for-like.

"Pembatasan kapasitas operasional, kondisi perdagangan yang menantang akibat COVID-19, dan kendala rantai pasokan berdampak pada ketersediaan produk dan penjualan like-forlike," tulis perseroan.

CAESAR AKBAR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus