Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap kesepakatan terbaru antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping bisa mengurangi risiko ketidakpastian dalam ekonomi global. Ketidakpastian yang dimaksud adalah pengenaan tarif terhadap barang masuk yang saling dilakukan oleh kedua negara saat ini dalam situasi perang dagang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ketidakpastian ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi global jadi melemah, sehingga kita harapkan ini bisa dihindari,” kata Sri saat ditemui usai menghadiri rapat paripurna bersama DPR membahas capaian dan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2019.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping telah sepakat untuk bernegosiasi ulang terkait perang dagang. Hal ini disampaikan Trump kepada wartawan di sela-sela pertemuan dengan pemimpin dunia di KTT G20, Osaka Jepang.
"Minimal pertemuan itu akan produktif. Kami akan melihat apa yang kemudian akan terjadi dan apa yang bisa dihasilkan," kata Trump seperti dikutip Reuters, pada Ahad, 30 Juni 2019. Seperti diberitakan Reuters, pertemuan antara Trump dengan Jinping berlangsung selama satu jam.
Meski demikian, Sri tetap optimistis kinerja ekonomi Indonesia tetap stabil dan memiliki daya tarik yang tinggi di mata investor asing. Sebab, kebijakan yang diambil pemerintah, baik dari sisi fiskal maupun moneter, masih tetap dijalankan secara hati-hati.
Sampai saat ini, Sri Mulyani terus memantau jalannya perundingan mengenai perang dagang antara Trump dan Xi. Termasuk, mencermati dampaknya terhadap seluruh asumsi yang sudah dicanangkan dalam APBN 2019 sampai akhir tahun. “Tapi yang baik kalau di antara kedua pimpinan ini sudah sepakat,” katanya.
FAJAR PEBRIANTO