Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat M Arifin Soedjayana mengatakan, stok bawang putih di Jawa Barat mulai pulih. Langkanya pasokan bawang putih sempat membuat harganya di tingkat eceran melonjak.
Baca juga: H+4 Ramadan, Harga Bawang Putih Masih Rp 70 Ribu per Kilo
“Kemarin sempat Rp 80 ribu per kilogram karena barangnya enggak ada, impor belum datang,” kata dia pada Tempo, Kamis, 9 Mei 2019.
Arifin mengatakan, gelombang pertama impor bawang putih yang masuk ke Indonesia dari pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya pada 4 Mei 2019 lalu sudah mulai merembes ke Jawa Barat. “Bawang putih dari Tanjung Perak 2 ribu ton sudah turun, salah satu importirnya punya gudang di Karawang. Kita cek di gudangnya di Karawang sudah habis 160 ton,” kata dia.
Arifin mengatakan dari pantauan harga bawang putih di tingkat pedagang besar berangsur turun. Harga di tingkat importir berkisar Rp 25 ribu per kilogram, dijual di level pedagang besar di sejumlah daerah di Jawa Barat menembus Rp 32 ribu per kilogram.
Dia mencontohkan di Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat harga grosir menembus Rp 34 ribu per kilogram. “Dia beli dari distributor besar di Bandung, di Andir, Rp 32 ribu, ngambil margin Rp 2 ribu. Dia menjual ke pedagang Rp 34 ribu, harusnya maksimal di konsumen Rp 40 ribu,” kata dia.
Arifin mengatakan, dengan mulai pulihnya pasokan bawang putih, pemerintah provinsi mematok harga bawang putih di tingkat konsumen Rp 32 ribu per kilogram. “Harga acuannya Rp 32 ribu,” kata dia.
Arifin mengatakan, untuk menekan lebih cepat lonjakan harga bawang putih, operasi pasar bawang putih akan digelar Jumat, 10 Mei 2019, di Kota Bandung. “Operasi pasar di dua titik di Pasar Kosambi dan Pasar Baru. Di harga Rp 25 ribu per kilogram,” kata dia.
Sejumlah daerah diakuinya sudah melaporkan tingginya lonjakan harga bawang putih diantaranya Kota Sukabumi, Kota Depok, Garut, serta Kabupaten Bandung Barat. Tapi harga bawang putih di daerah tersebut relatif sudah turun. “Kota Bandung dipilih untuk operasi pasar karena harganya paling tinggi,” kata Arifin.
Arifin mengatakan, bawang putih satu-satunya komoditas yang harganya melonjak. “Kalau harga bahan makanan lain gak ada yang macam-macam, tinggal ini saja. Dengan psikologi dilakukan operasi pasar ini, harganya bisa turun,” kata dia.
Dinas Perdagangan Jawa Barat menyiapkan 10 ton bawang putih untuk operasi pasar yang digelar di Kota Bandung. “Barangnya dari Surabaya,” kata Arifin.
Pada akhir pekan ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar sidak memantau perkembangan harga menjelang Ramadan di Pasar Kiaracondong di Kota Bandung. Harga bahan makanan relatif stabil kecuali bawang putih yang melonjak menembus Rp 80 ribu per kilogram. Dia menjanjikan akan menggelar operasi pasar khusus bawang putih untuk menekan lonjakan harganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini