Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Stok Gula Rafinasi Menipis, Pemerintah Diminta Terbitkan Persetujuan Impor

Pengusaha makanan berharap pemerintah segera membahas stok gula rafinasi untuk kebutuhan bahan baku yang kian menipis.

11 Desember 2020 | 18.33 WIB

Pekerja memasukan gula rafinasi ke dalam karung di Ciwandan, Cilegon, Jawa Barat.[TEMPO/ Ayu Ambong]
Perbesar
Pekerja memasukan gula rafinasi ke dalam karung di Ciwandan, Cilegon, Jawa Barat.[TEMPO/ Ayu Ambong]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) berharap pemerintah segera membahas stok gula rafinasi untuk kebutuhan bahan baku yang kian menipis. Sebab, kondisi ini dinilai dapat berakibat pada menurunnya produktivitas sektor industri makanan minuman nasional.

"GAPMMI memohon dukungan pemerintah untuk dapat segera berkoordinasi agar persetujuan impor gula untuk kebutuhan industri dapat segera diterbitkan," kata Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020.

Adhi menerima informasi kekurangan stok gula bahan baku dari para pemasok gula nasional (AGRI). Menurut AGRI, kata Adhi, stok gula rafinasi sebagai bahan baku industri makanan minuman saat ini hanya mencukupi untuk kebutuhan hingga Januari 2021.

Selain itu, Adhi menyebut saat ini Thailand, sebagai salah satu negara penghasil, mengalami gagal panen. Sehingga, produsen gula rafinasi nasional harus mendatangkan bahan baku gula dari negara lain yang lebih jauh, seperti Brasil.

Kondisi ini, kata Adhi, bisa menambah lead time importasi. Dari awalnya hanya memakan waktu sekitar 2-3 minggu, menjadi 2 bulan, untuk dapat sampai ke Tanah Air.

Dalam catatan Tempo, persoalan stok gula rafinasi untuk industri makanan minuman merupakan masalah yang kerap terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2016, terjadi kelangkaan gula rafinasi akibat produksi di beberapa negara penghasil, seperti Thailand, terganggu.

Pertengahan 2018, Adhi juga melaporkan terdapat sejumlah pabrik gula rafinasi yang sudah kehabisan stok bahan baku. Sehingga saat itu, pemerintah mengubah rekomendasi impor gula dari per semester menjadi per per kuartal.

Adapun kondisi stok gula rafinasi tahun ini yang menipis sudah disampaikan Adhi sejak Januari 2020. Untuk itu, GAPMMI pun telah bersurat langsung ke Menteri Perdagangan Agus Suparmanto perihal ini. "Stok bahan baku (raw sugar telah menipis dan sebagian telah habis," kata dia saat itu.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Penjelasan Kemendag Soal Distribusi 160 Ribu Ton Gula

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus