Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Syahrul Yasin Limpo Ingin Pulau Buru Jadi Lumbung Pangan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyasar Pulau Buru, Maluku, menjadi kawasan yang akan dioptimalkan sebagai lumbung pangan

5 Oktober 2020 | 08.16 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kunjungan ke persawahan Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat, 7 Agustus 2020.
Perbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kunjungan ke persawahan Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat, 7 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyasar Pulau Buru, Maluku, menjadi kawasan yang akan dioptimalkan sebagai lumbung pangan atau food estate. Sebab, produktivitas pertanian di wilayah tersebut dinilai tinggi.

"Pulau Buru menjadi pilihan dan tentu akan kami optimalkan yang ada di sini. Pendekatan-pendekatan food estate seperti yang diharapkan Presiden (Joko Widodo) kita coba terapkan di sini," kata Mentan melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu, 4 Oktober 2020. 

Mentan menjelaskan bahwa kunjungannya ke Pulau Buru merupakan perintah Presiden Jokowi untuk melihat daerah yang bisa dikembangkan, serta dioptimalkan menjadi kekuatan ketahanan pangan, khususnya di kawasan Indonesia Timur.

Dalam kunjungan kerjanya, Syahrul memantau produktivitas di Desa Margo Mulyo, Kabupaten Buru, Pulau Buru, Maluku.

Mentan menjelaskan produktivitas pertanian di Pulau Buru memiliki skala produksi padi mencapai 8 ton dalam sekali panen. Menurut dia, capaian tersebut bahkan bisa bertambah banyak mengingat kondisi alam di Pulau Buru sangat menjanjikan.

Saat ini pemerintah tengah membangun lumbung pangan dengan sistem pertanian terpadu di sejumlah daerah. Food estate atau lumbung pangan akan mencakup sejumlah komoditas pertanian, utamanya kebutuhan beras sebagai bahan pokok masyarakat Indonesia.

Food estate yang digarap oleh Kementan akan mengintegrasikan tanaman perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, dan peternakan.

Terkait rencana tersebut, Mentan meminta kepada seluruh jajaran Kementan untuk intervensi dalam memberikan bantuan berupa pupuk, bibit, serta sarana dan prasana lainnya.

"Mari kita ubah peradaban karena di Pulau Buru banyak sekali yang bisa dijadikan penggedor laju sektor pertanian. Saya akan terus mengawal dan mendukung segala upaya penanaman di daerah ini," kata dia.

Kabupaten Buru memiliki luas baku sawah seluas 7.328 hektare. Pada 2019, panen padi mencapai 12.457 hadengan produktivitas 47.610 ton gabah kering giling atau setara 27.314 ton beras.

ANTARA

Baca juga: Jokowi Ungkap Kendala Pembangunan Proyek Food Estate

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus